
Kawasan PKL di sepanjang Jalan Pedati, selama ini sangat kumuh, dan semrawut bahkan arus lalu lintas pun macet berkepanjangan. Padahal Kawasan itu, jaraknya tak jauh dari Lingkar Istana Bogor.
BRO. Salah satu julukan Kota Bogor sebagai Surga bagi Pedagang Kaki Lima (PKL), sepertinya belum sepenuhnya bisa hilang dari celotehan warga. Pasalnya puluhan PKL masih bertahan dan menguasai sejumlah titik fasilitas publik. Seperti keberadaan PKL di sepanjang jalan Pedati, Suryakencana Kota Bogor dan sekitarnya yang masih menjadi persoalan bagi Pemkot Bogor.
Sebelumnya Pemkot Bogor juga bersusah payah merelokasi PKL di kawasan jalan Merdeka ( eks bioskop Presiden) ke lokasi penampungan sementara di Jalan Semeru Bogor. kini giliran Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di Jalan Pedati, Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor ditertibkan dan diobrak-abrik petugas tim gabungan Pemkot Bogor. Rabu (11/5).
Dalam penertiban PKL itu, Pemkot Bogor lebih serius karena tidak saja mengerahkan petugas Sat Pol PP melainkan dibantu anggota TNI-Polri, Dinas Damkar, Disperindag, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas PUPR termasuk pihak kecamatan Bogor Tengah.

Sebenarnya, penertiban PKL di jalan Pedati dan kawasan Suryakencana sudah berkali-kali dilakukan petugas Sat Pol PP kota Bogor. Namun karena tidak diberangi dengan pengawasan dan tindak lanjut terhadap penertiban PKL, tidak heran puluhan PKL itu kembali menguasai lapak untuk menggelar dagangannya. Sehingga terkesan hanya menggugurkan program kegiatan tanpa solusi.
Praktis saja kawasan PKL di sepanjang Jalan Pedati, selama ini terlihat kumuh, dan semrawut bahkan arus lalu lintas pun macet berkepanjangan. Padahal Kawasan itu, jaraknya tak jauh dari Lingkar Istana Bogor.
.
Kondisi tersebut dibiarkan hingga bertahun-tahun lamanya sehingga Pemkot Bogor lagi-lagi dinilai tidak serius menata dan merelokasi PKL di sejumlah titik di Kota Bogor.
Adanya proyek revitalisasi kawasan Suryakencana dengan anggaran proyek senilai Rp.31 milyar, dari dana pinjaman Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang masih menyisakan berbagai persoalan, membuat Pemkot Bogor mau tidak mau harus melakukan penertiban sekaligus penataan dan merelokasi puluhan PKL di kawasan Suryakencana tersebut agar terwujudnya kawasan destinasi wisata.
Sebelumnya proyek revitalisasi kawasan Suryakencana sempat menjadi temuan wakil rakyat di DPRD Kota Bogor termasuk protes warga setempat. Seperti adanya proyek siluman pembuatan taman diatas pedestrian disepanjang jalan Pedati. Begitu pula penutupan jalan dan pembuatan anak tangga di Rangga Gading yang dinilai tidak ramah Disabilitas dan membahayakan warga di sana.
Kondisi itulah yang membuat Dinas PUPR Kota Bogor terpaksa membongkar proyek siluman termasuk membongkas tangga dan mengembalikan fungsi jalan Rangga Gading.

“Proyek inikan dibangun dengan uang pinjaman ke pemerintah pusat. Kalau hasilnya buruk dan tidak selesai sesuai target, tentu kami akan menuntut Pemkot Bogor untuk bertanggungjawab,” ujar Ketua Komisi III, DPRD Kota Bogor, Zaenul Mutaqin saat sidak terkait proyek siluman pada proyek revitaliasi Suryakencana, (14/12/21)
Sedangkan terkait penggusuran puluhan PKL di kawasan itu, Kabid Trantibum Satpol PP Kota Bogor Andry Sinar Wahyudin, menyatakan penertiban puluhan PKL di Jalan Pedati itu sebagai langkah mengembalikan jalan tersebut sesuai fungsinya.
“Relokasi PKL ke Pasar Bogor itu sudah lama dari tahun-tahun sebelumnya. Jadi PKL yang tidak mau masuk ke area pasar, ditertibkan kembali dan di tata kembali sesuai fungsinya,”ungkapnya.
Bahkan petugas Sat Pol PP Kota Bogor, kata Andry akan tetap memantau keberadaan PKL di jalan Pedati. Apabila pedagang membandel, pihaknya secara tegas akan memberikan sanksi administrasi dalam upaya menegakkan Perda Kota Bogor.
Disisi lain, tim gabungan penertiban PKL di kawasan jalan Pedati dan Suryakencana didesak juga harus memberantas adanya dugaan pungutan liar (Pungli) terhadap pedagang yang selama ini tumbuh subur dikawasan itu.
Kawasan jalan Pedati kini sudah bersih tidak kumuh dan bebas dari PKL, sehingga mimpi kawasan Pecinan Kota Bogor itu menjadi Destinasi wisata dan kawasan Pusaka Budaya bisa terwujud tanpa harus ada yang dikorbankan.
“Kawasan ini (Suryakencana) tidak bisa dipandang sebagai kawasan ekonomi saja. Ada kisah dan catatan panjang sejarah dan nilai budaya yang harus juga dijaga,” Kata Wali Kota Bogor Bima Arya.
Apalagi Bima Arya, sangat menaruh perhatian besar terhadap penataan kawasan Suryakencana dibanding dengan kawasannya lainya. Lantaran Bima berkeinginan kawasan ini sebagai upaya penguatan dan mempererat kebangsaan sekaligus memperlihatkan nilai toleransi melalui festival kebudayaan dan kehidupan sehari-hari di kawasan Pecinan di Kota Bogor.
Kawasan Pecinan Suryakencana kota Bogor, setidaknya nanti seperti kawasan ‘Braga’ Kota Bandung dan ‘Malioboro’ di Yogyakarta.
Penulis : Azwar Lazuardy, Pemred bogornetwork.com