BRO. Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Miftah Maulana Habiburrahman yang biasa disapa Gus Miftah, menyatakan tidak setuju adanya fatwa, yang memperbolehkan meninggalkan puasa Ramadhan karena tengah menghadapi Pendemi Corona.
Dalam menyikapi adanya usulan agar MUI memperbolehkan orang tidak puasa Ramadhan, diganti dengan membayar fidiyah.”Itu gagal paham yang meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI), mengeluarkan fatwa meninggalkan puasa Ramadhan,” tegas Gus Miftah.
Melalui akun Twiternya,@kurawa, Minggu (5/4/2020) lalu.,seorang penulis buku, Rudi Valinka, melontarkan usulan agar MUI memperbolehkan orang tidak Puasa Ramadhan diganti dengan membayar fidyah. Menurutnya usulan tersebut, sesuai dengan kondisi pandemi virus corona saat ini.” Ini cara yang paling ideal dalam kondisi sekarang,” tulis Rudi di akun Twiternya.
Bahkan Gus Miftah berpendapat , warga saat ini sudah kesulitan ekonomi , apabila harus membayar fidyah karena Puasa Ramadhan ditiadakan.
“Hari-hari ini kita dihebohkan dengan seseorang yang mengusulkan kepada MUI untuk mengeluarkan fatwa tidak berpuasa di bulan Ramadan di tengah Pandemi Virus Corona, dengan cara membayar fidyah saja. Kok saya gagal paham, justru hari ini kita kesulitan ekonomi,” ujar Gus Miftah, dikutip dari akun Instagram pribadinya @gusmiftah, Minggu (19/4/2020).
“Kalau meninggalkan puasa dengan membayar fidyah, mereka membayar dari mana?” tanya Gus Miftah. Ia juga tak setuju jika puasa Ramadan ditiadakan karena akan memperburuk kondisi kesehatan.
Menurutnya, Nabi Muhammad SAW menganjurkan berpuasa agar tubuh menjadi sehat.“Kalau dikatakan faktor kesehatan, Rasulullah mengatakan, berpuasalah kamu, maka kamu akan menjadi sehat,” imbuhnya.
Gus Miftah dengan tegas menyebut ada dua virus terkait agama di tengah pandemi virus corona ini.
“Maka hari ini saya dengan tegas mengatakan, jangan sibuk hanya virus corona, tapi ada dua virus yang mewabah di sekitar agama,” ungkapnya. Kedua virus tersebut adalah orang yang tak mengerti agama dan pihak yang memanfaatkan untuk kepentingan politik.
Untuk itu, Gus Miftah mengingatkan , akan menjadi orang yang bodoh, apabila ikut-ikutan bicara agama. “Kok agama dijadikan komoditas politik,” jelasnya.
Dibagian lain , Gus Miftah, berpendapat kacaunya negeri ini bukan hanya karena virus corona, tapi karena ada dua virus yang mewabah di sekitar agama, yaitu Virus orang idiot , tidak faham agama tapi ikut- ikutan bicara agama .Sedangkan Virus lainnya adalah Virus jualan agama demi kepentingan politik dan menjadikan agama sebagai komoditas politik.
” Ini contoh terbaru, ada orang yang mengusulkan puasa ditiadakan ditengah pandemi corona dengan membayar fidyah saja dengan alasan kesehatan,” tulis Gus Miftah.
Penulis: Adi Kurniawan
Editor: Azwar Lazuardy