Disdik Kota Bogor Belum Bisa Pastikan Kapan Siswa Masuk Sekolah Lagi
BRO, Terkait Pandemi Covid-19, situasi di Tanah Air saat ini masih serba tidak menentu. Selain melumpuhkan roda perekonomian, sistem pendidikan pun berubah. Orangtua murid harus bekerja ekstra, karena anaknya harus belajar di rumah dengan sistem jarak jauh.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fahrudin mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan kapan pandemi Corona selesai dan situasi kembali normal, termasuk sistem belajar siswa sekolah, baik swasta maupun negeri. Disdik masih menunggu arahan dan kebijakan dari pemerintah terkait kelangsungan belajar mengajar.
“Yang sekarang itu (jadwal siswa) akan masuk kembali pada 29 Mei 2020. Sampai habis libur Idul Fitri. Tapi melihat tren dan perkembangan Covid, sepertinya bakal diperpanjang lagi sampai kenaikan kelas, yakni sekitar akhir Juni 2020,” kata Fahrudin kepada pewarta di Balaikota Bogor, baru-baru ini.
Ia menjelaskan, kalau melihat atau dari pengalaman negara-negara lain, Dinas Pendidikan harus mempersiapkan metode belajar jarak jauh tidak hanya sampai kenaikan kelas saja. Namun, harus dipersiapkan sampai melebihi tahun ajaran baru.
“Kami sedang mempersiapkan pembelajaran jarak jauh untuk tahun pelajaran baru sesuai juga dengan hal yang sedang dipersiapkan oleh Kementerian. Nanti kita akan manfaatkan TV lokal, radio lokal agar pembelajaran jarak jauh lebih efektif,” ucap Fahrudin.
Menurut Kadisdik, sejauh ini pembelajaran jarak jauh di masa Covid-19 diutamakan kepada peningkatan kecakapan hidup atau life skill di tengah-tengah keluarga menghadapi pandemi Covid-19. Para guru memanfaatkan aplikasi video conference seperti zoom maupun google meeting serta WhatsApp Group.
“Lalu terkait pembiasaan beribadah di bulan suci Ramadhan. Jadi konten-konten itu, pola hidup sehat, kerjasama di keluarga dan banyak pelajaran yang bisa kita ambil dengan Covid ini,” ungkapnya.
Fahrudin mengatakan, teknologi juga sangat luar biasa. Selain keimanan yang harus ditingkatkan, perlu penguasaan teknologi agar tetap bisa belajar sesuai dengan harapan kurikulum.
“Minimal tidak terlalu jauh dengan harapan kurikulum. Tentunya ilmu, iman, termasuk teknologi menjadi salah satu pelajaran untuk kita bahwa pendidikan itu jangan lepas dari situ,” pungkas dia.
Penulis : Redaksi Si Bro
Editor : Arie Surbakti