Demo Mahasiswa, Kejaksaan Kota Bogor Didesak Usut Raibnya Aset Negara dan Mafia Tanah Di Bogor
BRO. Sejumlah Mahasiswa Bogor yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Aset Negara, menggelar aksi demo di Halaman Kantor kejaksaan Negeri Kota Bogor, Senin (6/9). Mereka mendesak Kejaksaan Negeri Kota Bogor, mengusut tuntas dugaan hilangnya aset dan penggelapan pajak puluhan miliar termasuk mafia tanah negara.
Dalam orasinya, para pendemo mendesak Kajari Kota Bogor, Sefti Anggraini membongkar dugaan raibnya aset Bogor golf seluas 23 hektar, di Jalan Dr Semeru Kota Bogor.
“Kami tidak ingin Kejaksaan Kota Bogor, terjebak romantis dengan pengelola Bogor Golf dan mengusut mafia tanah negara termasuk mafia pajak yang merugikan pemerintah,” ujar Korlap M.Fahri, Senin (6/9).
Menurut catatan mereka, lahan aset negara yang raib tersebut tak kurang dari 23 hektar yang dicuri mafia tanah dan telah berlangsung sejak lama dan hingga kini belum ada pihak penegak hukum yang serius membongkar kasus tersebut.
“Data sudah disampaikan dan dua kali berkoordinasi dengan Kasi Intel Kejari tapi belum ada hasil,”kata mereka.
Situasi pun di depan kantor Kejari Bogor mulai memanas, para pendemo silih berganti berorasi.
Lima perwakilan mahasiswa diterima Kajari Kota Bogor Sefti Anggraini bersama Kapolres Bogor Kota, Kombes (Pol) Susatyo Purnomo Condro dan Dandim 0606 Kota Bogor, Kolonel Infantri Roby Bulan, Kasi Intel , Ario Wibisono dan Kasi Pidsus, Rade Nainggolan.
Dalam pertemuan tersebut, hanya Kajari Sefti Anggaraini yang memberi penjelasan, Kapolres Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro dan Dandim 0606 Kota Bogor, Kolonel Infantri Roby Bulan tidak diberi kesempatan berbicara dengan mahasiswa.
“Saya bertugas di Kejari Bogor belum satu bulan dan kita akan pelajari dulu kasus tersebut karena banyak hal yang terkait dengan persoalan itu,”ungkap Kajari Sefti.
Hal senada juga disampaikan Kasi Intel, Ario Wibisono. Bahkan pertemuan itu, diwarnai dengan walk out perwakilan pendemo dan mereka berjanji akan melakukan aksi demo yang sama di Balai kota Bogor.
Editor : Azwar Lazuardy