Dosen Bejad Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Mahasiswinya, Rektor UIKA Bogor Harus Bersikap Tegas
Puluhan Mahasiswa UIKA Bogor Gerudug Gedung Rektorat
BRO. KOTA BOGOR – Puluhan mahasiswa Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor melakukan aksi demo di depan Gedung Rektorat , Kamis (5/10). Mereka mendesak Rektor UIKA Bogor, bersikap tegas terhadap oknum dosen bejad dugaan pelecehan seksual mahasiswi saat melakukan bimbingan skripsi.
Para mahasiswa menilai selama ini pihak Rektorat UIKA Bogor, tidak ada sikap tegas terhadap perbuatan bejad sang dosen yang melakukan pelecehan seksual terhadap seorang mahasiswi.
Ketua Majlis Pemusyawaratan Mahasiswa (MPM) UIKA, M Syahdan Oktaiza mengatakan, aksi solidaritas ratusan mahasiswa di dalam linkungan kampus untuk mendesak rektor untuk menindak tegas oknum dosen yang diduga menjadi pelaku pelecehan seksual terhadap mahasiswinya.
“ Jadi, aksi solidaritas ini tidak ada tendensi dan kepentingan apa pun, kami hanya menuntut agar Rektor menindak tegas oknum tersebut jika diduga pelakunya,” ungkapnya
Menurutnya tindakan tegas dan pengusutan tuntas secara transparan terkait dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum dosen terhadap mahasiswi yang melakukan bimbingan skripsi ini untuk memberikan ruang lingkup kampus kenyamanan untuk mahasiswanya, terlebih untuk mahasiswi itu sendiri.
“ Jadi UIKA ini, untuk menciptakan kampus yang memang nyaman dan bersih dari pelecehan seksual,” Pinta mahasiswa
Sementara Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan UIKA Bogor Dedi Supriadi dihadapan mahasiswa meminta agar mahasiswi yang diduga menjadi korban pelecehan oknum doesn ini datang untuk mengadukan tindakan tersebut.
“ Sampai saat ini belum diketahui siapa korbannya. Apakah mahasiswa atau alumni. Tidak ada laporan ke kami,” ujar Dedi
Dedi mengungkapkan, setelah mendapat laporan pelecehan mahasiswi oleh oknum dosen yang isu awalnya beredar di media seosial, pihaknya langsung memangil yang bersangkutan yang diduga pelaku pelecehan seksual itu sudah mengajar selama 11 tahun dan sempat menjadi Ketua Program Studi.
“Saat ini yang bersangkutan sudah memundurkan diri dari kampus, meski yang bersangkutan menyangkal melakukan tindakan itu,” kata dia.
Menurutnya, pihak kampus pun saat ini sudah membentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) dan mengadakan rapat koordinasi terkait solusi kasus dugaan pelecehan seksual dengan pimpinan Rektorat UIKA pada Senin (2/10) pukul 8.30 WIB.
Bahkan pihak kampus pun akan melindungi jika ada mahaiswinya yang menjadi korban.
“Kampus juga siap melindungi para korban dan pelapor serta menjamin keberlangsungan studinya, “ jelasnya
Dugaan kasus pelecahan yang dilakukan oknum dosen terhadap mahasiswinya yang melakukan bimbingan skripsi ini bermula beredar luas di media sosial TikTok dengan akun @mahasiswiuikayang.
Korban menyampaikan bahwa dirinya memberanikan diri untuk terus terang dengan tindak pelecehan seksual yang berulang kali dilakukan oleh sang dosen bejad itu.
Dugaan pelecehan seksual yang diterima antara lain sering diajak video call, dipanggil dengan sebutan “yank” saat chating, diminta foto tanpa busana, hingga diajak bertemu diduga berkencan di sebuah hotel di Bekasi dan Sukabumi.
Penulis : Idhiq
Editor : Adjet