Heboh, Warga Bubulak Bogor Temukan Ibu Guru PAUD Tewas Tergeletak
BRO. Sungguh tragis, Seorang kepala sekolah PAUD/ RA Mush’ab bin Umar, Sri Nastiti SR (56) ditemukan warga dalam kondisi tewas tergeletak di sekolahannya, di RT.04/01 Bubulak, Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Selasa (6/7) pagi.
Penemuan mayat perempuan yang sempat menghebohkan warga ditengah darurat Covid-19 itu, berawal dari ada warga yang ingin mendaftarkan anaknya ke TPA tersebut dan sempat mencium bau busuk ketika melintas di samping PAUD tersebut.
Warga semakin penasaran, dan mengintip dari balik jendela yang kebetulan bersebelahan dengan rumah apotik Bubulak.
Baca Juga : Lawan Darurat Covid-19, Kota Bogor Krisis Nakes.
” Saya melihat ada seorang wanita tergeletak di pekarangan PAUD,”ujar warga.
Informasi itu diteruskan ke pihak RT setempat. Warga pun mulai berdatangan ke TPA yang memang tidak ada proses belajar mengajar, selama darurat Covid-19.
Penemuan mayat di TPA Bubulak, dibenarkan aparat kelurahan Kebun Pedes bersama Babinkamtibmas setempat. Bahkan berdasarkan dari KK, korban beralamat di Pondok Rumput ujung Rt.1/11, Kebon Pedes.
“Ya, warga sekitar jam 08.15 wib, melaporkan adanya penemuan mayat perempuan di Sekolah PAUD di Bubulak, yang diketahui sebagai kepala sekolah PAUD.” ujar Macik aparat kelurahan Kebon Pedes kepada bogornetwork.com,i lokasi kejadian Selasa (6/7) pagi.
Baca Juga : Ngeri , Setidaknya 102 Orang Klaster Perumahan Griya Katulampa Bogor Terpapar Covid-19
Menurut Macik, belum diketahui pasti penyebab meninggalnya ibu guru paud tersebut. Namun demikian, ketika ditemukan kondisi mayat sudah mengeluarkan bau busuk .
” Petugas sih tidak temukan adanya luka benda tumpul disekujur tubuhnya. Hanya saja celana panjang korban lepas dari badanya,”paparnya.
Guna penyidikan lebih lanjut, petugas Inafis Polresta Bogor kota mengevakuasi mayat korban ke RS PMI untuk dilakukan Visum et Repertum.
Meski belum diketahui penyebab kematian, petugas tetap menggunakan protokol kesehatan dengan melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar tempat kejadian.
Editor : Azwar Lazuardy