HPPMI Genjot Budidaya Jamur Merang untuk Penuhi Kebutuhan Pasar di Era Normal Baru
BRO, Himpunan Petani dan Peternak Millenial Indonesia (HPPMI) melakukan akselerasi budidaya jamur merang untuk memenuhi kebutuhan pasar. Meski sempat terdampak akibat pandemi Covid-19, kini HPPMI berjibaku untuk menghasilkan jamur merang.
Ketua Umum HPPMI. Aldi Supriyadi menjelaskan di era normal baru atau adaptasi baru ini, HPPMI kembali menggenjot produktivitas pertanian. Menurutnya Pandemi Covid-19 juga berdampak ke bidang pertanian HPPMI.
“Kendalanya mulai dari ada pegawai yang pulang kampung dan tidak bisa kembali bertani karena harus mengikuti peraturan PSBB. Selain itu, Covid-19, juga menyebabkan kelangkaan bahan baku akibat banyak penyuplai yang tutup,” kata Aldi.
Ditemui di Kumbung Budidaya Jamur Merang, Kamis (18/6/2020), di Kelurahan Pakansari Cibinong, Kabupaten Bogor. Sekretaris Jenderal (Sekjen) HPPMI. Saeful Ramadan mengaku optimis Jamur Merang produksi HPPMI dapat memenuhi kebutuhan pasar.
“Dari mulai Kumbung yang ada di Cibinong, Gunungputri dan Sentul , kami genjot produksinya karena di era normal baru ini , pasar sudah menghubungi untuk disuplai,” jelas Saeful.
Dijelaskan Saeful, dari total sekitar 50 kumbung yang dimiliki HPPMI , dapat menghasilkan sekitar 10 ton Jamur Merang pada akhir Juli mendatang atau sekitar 40-50 hari masa tanam.
Selain itu, Budidaya Jamur Merang HPPMI, juga telah memperkerjakan 25 tenaga kerja petani muda dan sekaligus menjawab persoalan perekrutan petani millenial di era disrupsi.
Penulis: Robby Firliandoko
Editor: Robby Firliandoko