Ini Bahaya, Rem Diduga Tak Berfungsi, Seorang Pelajar Jadi Korban Kecelakaan Si “Ungu” di Pedestrian Kebon Raya Bogor
Penanggung Jawab Beam Bogor, Joko Tuding Kecelakaan Sepeda Listrik, Salah Satu Penyebabnya Lantai Pedestrian KRB Bergelombang dan Tidak Patuhi Aturan
BRO. KOTA BOGOR – Keberadaan sepeda listrik berbayar atau yang dikenal Si “Ungu”, yang menguasai sejumlah trotoar dan pedestrian di Kota Bogor, kini semakin membahayakan penggunannya.
Seorang Pelajar SMA di Kota Bogor, Fitri Khairani menjadi korban kecelakaan pengguna sepeda listrik berbayar yang dikendarainya pada Jum’at (227/1). Akibatnya pelipis kanan korban mengalamai luka sobek dan korban langsung dilarikan ke RS PMI Bogor.
Diperoleh keterangan, Korban saat mengendarai sepeda listrik si “Ungu”, di jalur Pedestrian Kebun Raya Bogor, meluncur cepat dan terlihat oleng, namun korban berusaha mengendalikannnya dengan menekan rem sepeda, tapi rem diduga tidak berfungsi sehingga korban panik dan jatuh tersungkur di jalur pedestrian dengan luka serius dibagian tubuhnya. sehingga membuat seragam sekolah dan kerudung yang dikenakan korban berlumuran darah.
Baca Juga :Sangat Berbahaya, Polisi Kota Bogor Diminta Tertibkan “Si Ungu” Berkeliaran di Jalan Raya
Beruntung , anggota Polisi dan TNI, yang berada tak jauh dari lokasi kejadian dan langsung menolong dan mengevakuasi korban ke RS PMI Bogor.
Menyikapi adanya kejadian kecelakaan terhadap pengguna sepeda listrik berbayar itu, Penanggung Jawab Teknisi Gudang Beam Kota Bogor, Joko Sukmojati Ketika dikonfirmasi justru balik menuding banyak pengguna yang tidak mematuhi aturan penggunaan sepeda listrik tersebut di Kota Bogor.
Baca Juga :Meski Langgar Perda No.1/2021, Bima Arya Izinkan Si Ungu Parkir di Trotoar
“Penyebab lainnya, bisa terjadi kecelakaan bagi pengguna sepeda listrik,salah satunya lantai atau jalur pedesterian di area Kebun Raya Bogor, tidak merata atau konturnya bergelombang. Apalagi makenya gas full, ga bisa ngendaliin dan dipakenya berdua,”kilahnya ketika ditemui wartawan (27/1)
Sementara untuk biaya pengobatan korban kecelakaan sepeda SiUngu, pihaknya sudah mengurus asuransinya bagi korban.
Baca Juga :Berkedok Sosialisasi, DPRD Kota Bogor Tuding Sepeda Listrik Berbayar BEAM Melanggar Perda
“Otomatis , sudah langsung diurus antara pihak rumah sakit dengan pihak Beam. Namun jika tidak sesuai dengan prosedur, maka itu tergantung kebijakan rumah sakit dan pihak asuransi,” ujarnya.
Dibagian lain, Joko menilai aturan-aturan terkait penggunaan sepeda listrik Beam, banyak yang dilanggar oleh para pengguna.
“Seperti bersepeda ke luar dari titik yang ditentukan. Kemudian selesai pemakaiannya juga, banyak yang tidak dikembalikan pada titik awal penyewaan,”ujarnya
Padahal diakui Joko, semua himbauan dan tata cara penggunaannya semua sudah jelas ada di aplikasi Beam. Bahkan di banner juga ada dan sudah tertempel di unit-unit sepeda listrik Beam.
Akibat kejadian kecelakaan tersebut,pantauan bogornetwork.com, sepeda-sepeda listrik berbayar yang mangkal di sejumlah trotoar dan pedestrian, tidak dioperasionalkan sementara.
Sedangkan Korban kecelakaan sepeda listrik berbayar, dikabarkan masih berada di RS PMI Bogor guna menjalani perawatan medis akibat luka sobek di pelipis kanan.
Untuk diketahui, beberapa permasalahan menyoal keberadaan sepeda listrik berbayar ,sempat mendapat protes dari wakil rakyat di DPRD Kota Bogor terkait pengusaaan trotoar dan pedestrian termasuk trotoar di depan kantor DPRD Kota Bogor, membangun halte penyewaan sepeda si Ungu dan dinilai melanggar Perda ketertiban Umum termasuk fungsi trotoar untuk pejalan kaki bukan dijadikan halte sepeda listrik.
Hal lain yang menjadi sorotan publik adalah pengguna sepeda si “Ungu” sering masuk jalur jalan seperti di Jalan Jalak Harupat maupun Otista Kota Bogor yang dinilai sangat membahayakan keselamatan bagi penggunanya maupun pengendara mobil dan motor lainnya.
“Kami ingin Pemkot Bogor menertibkannya, ini sangat bahaya dan rawan terjadi kecelakaan lalulintas. Bisa-bisa kami nanti yang disalahkan,” keluh Anggi warga Yasmin Bogor.
Hal senada juga dilontarkan Irawati, warga Kebon Pedes, yang mendesak pihak pengelola sepeda listrik berbayar harus melakukan pengawasan terhadap para pengguna sepeda Beam.
“Jangan sampai klo ada kecelakaan , pihak Beam seakan salahkan kondisi lantai pedestrian yang bergelombang, enggak fair dong. Padahal akui ajah, lemahnya pengawasan sehingga terjadi kecelakaan bagi penggunanya,”cetus Ira dengan nada kesal (27/1)
Editor : Adjet