Kenapa Investor Grab dan Tokopedia Sampai Rugi Rp 133 Triliun? Ini Penyebabnya
BRO. SoftBank yang merupakan investor Grab dan Tokopedia mencatatkan kerugian sebesar US$8,9 miliar atau setara Rp 133,5 triliun (asumsi Rp 15.000/US$). Angka kerugian ini menjadi pertama dan terbesar yang diderita perusahaan dalam kurun waktu 15 tahun terakhir.
Kerugian tersebut lebih besar dari proyeksi perusahaan sebelumnya, yakni sebesar US$8,4 miliar. Imbas pandemi Virus Corona disebut sebagai penyebab kerugian perusahaan. Selain itu, SoftBank juga melakukan kesalahan investasi di startup co-working space WeWork.
Disebutkan, penyumbang kerugian terbesar pada perusahaan investasi milik Masayoshi Son ini adalah divisi investasi, Vision Fund 1 untuk investasi di startup unicorn. Vision Fund 1 mencatatkan rugi US$12,6 miliar.
Vision Fund adalah lembaga pengumpul dana dari investor yang diinvestasikan kembali ke startup. Dana kelolaannya US$100 miliar. Sebesar US$75 miliar sudah diinvestasikan di startup tetapi kini nilainya anjlok jadi US$69,6 miliar.
Mengutip CBInsights, Di Asia Tenggara, SoftBank berinvestasi pada Tokopedia, Qerja, Dealoka, Alodokter, TechinAsia, dan Grab Holdings.
“Bila pandemi corona terus berlanjut akan membuat ketidakpastian pada bisnis investasi selama satu tahun fiskal berikutnya,” demikian penyataan perusahaan seperti dilansir dari AFP, Senin (26/5/2020).
WeWork jadi masalah bagi perusahaan karena hampir bangkrut karena terlalu rajin bakar uang dengan tata kelola perusahaan bermasalah. SoftBank dikabarkan berinvestasi US$18,5 miliar di perusahaan ini.
CEO SoftBank Masayoshi Son mengakui keputusannya untuk investasi di WeWork sebagai sebuah kebodohan. Anjloknya valuasi startup ini juga menjadi salah satu faktor penyebab SoftBank rugi besar.
“Bodoh sekali saya berinvestasi di WeWork. Saya salah,” ujar Masayoshi Son dalam analis meeting seperti dilansir dari Business Insider.
Kinerja buruk Vision Fund 1 telah membuat pengumpulan dana Vision Fund 2 gagal mencapai target. Untuk menjalankan program ini, perusahaan menggunakan dana sendiri untuk investasi di bidang teknologi.
“Performa SoftBank Vision Fund 1 tidak baik, oleh karena itu kami putuskan untuk berinvestasi menggunakan uang sendiri,” tambah Masayoshi Son.
Masayoshi Son juga mengingatkan akan potensi bangkrut 15 startup unicorn yang didanainya karena corona. Artinya perusahaan memiliki potensi kerugian yang lebih besar lagi.
Vision Fund berinvestasi pada 88 startup unicorn di dunia. Salah satunya yang sudah menyatakan bangkrut karena corona adlah OneWeb, startup provider internet satelit. SoftBank berinvestasi US$2 miliar di perusahaan ini.
Penulis : Raskita Raya
Editor : Arie Surbakti