Berita UtamaNews

Kota Bogor Dikepung Bencana, Ketua DPRD Trisnanto Minta Pemkot Bogor Bunyikan Alarm Siaga Bencana

BRO. Pemkot Bogor, diminta untuk secepatnya mengantisipasi peristiwa kejadian bencana alam dengan cara membunyikan alarm siaga bencana dan petugas BPBD Kota Bogor bersiaga penuh.

Perhatian serius ketua Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto menyusul tingginya angka bencana alam yang terjadi di Kota Bogor ketika memasuki musim hujan awal November ini.

“Alarm siaga bencana harus dibunyikan. Petugas BPBD harus standbye dan selalu on call, siaga penuh dalam tanggap bencana dengan merespon cepat aduan warga,” kata Atang, Senin (8/11).

Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto, bersama BPBD dan  tinjau loka Camat  si bencana di Kota Bogor.Foto : dok.Sibro

Tak hanya itu, Atang juga kembali mengingatkan peran lurah dan camat sebagai aparatur wilayah juga sangat penting dalam penanggulangan bencana alam seperti tanah longsor, banjir dan pohon tumbang yang bisa merenggut korban jiwa.

“Keberadaan camat dan lurah menjadi sentral karena sebagai pamong wilayah, yang faham situasi wilayah. Koordinasi dengan RW dan RT serta pengurus lingkungan lain sangat penting untuk antisipasi ataupun respon cepat dari berbagai kemungkinan yang tidak kita inginkan,” tegas Ketua DPRD Atang Trisnanto.

Berdasarkan catatan yang diterima bogornetwork.com dari BPBD Kota Bogor menyebutkan ada 33 bencana yang terjadi dalam sehari pada Minggu (7/11) sore . Dengan rincian, 14 kejadian tanah longsor begitu pula kejadian banjir lintasan.Peristiwa pohon tumbang dan rumah rumah roboh masing-masing satu kejadian begitu jua TPT ambruk. Kejadian dampak bencana lainnya ada satu rumah retak dan satu rumah ambruk akibat diterjang longsoran tebing.

Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto.Foto : dok.SiBro

Atang pun secara tegas mengatakan agar Pemkot Bogor melalui BPBD harus dapat memaksimalkan penggunaan anggaran BTT sebesar Rp30 miliar untuk menanggulangi bencana alam yang mengepung sebagian besar wilayah di kota Bogor.

“Di APBD perubahan 2021 sudah anggarkan anggaran BTT sebesar Rp 30 miliar. jadi tidak alasan untuk kedaruratan, jangan lamban dalam mengantisipasi peristiwa bencana. Proses birokratis jangan menjadi hambatan Sehingga ada sisa anggaran (SILPA)dari BTT. Sementara kondisi rakyat sangat membutuhkan akibat bencana,” pungkasnya.

Editor : Azwar Lazuardy

Show More

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button