Berita UtamaBisnisBogorianaNews

Korban Keracunan Massal di Cipaku Terus Bertambah Jadi 93 Orang, Pemkot Bogor Tetapkan Status KLB

Dinkes Kota Bogor Ambil Sampel Makanan dan Muntahan serta Kotoran (BAB), Pasien Untuk Uji Lab Agar Diketahui Jelas Penyebab Keracunan Massal Tersebut

BRO. KOTA BOGOR – Kasus korban keracunan massal di Kampung Babakan RW 12, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, jumlahnya terus bertambah menjadi 93 orang korban.

Sebelumnya pihak Kecamatan Bogor Selatan mencatat sebayak 62 orang korban keracunan makanan dan 1 orang dilaporkan meninggal dunia. Peristiwa Keracunan makanan itu sendiri terjadi pada Sabtu, 1 Juni 2024.

“Adanya penambahan 19 orang warga yang menjadi korban keracunan yang datang ke puskesmas, sehingga Pemkot Bogor pun menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB),”kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, ketika meninjau para pasien korban keracunanan di Puskesmas Cipaku, Kota Bogor, Selasa siang (4/6).

Menurut Ibu Sekda, Syarifah Sofiah penerapan status KLB terhadap kasus dugaan keracunan itu disebabkan korbannya dalam waktu singkat mencapai puluhan orang dan jumlahnya terus bertambah.

Sekda, Syarifah menyatakan Pemkot Tetapkan Status KLB setelah 93 warga Cipaku korban keracunan Massal. Foto :dok

“Penetapan status KLB, berarti penanganannya menjadi skala prioritas terutama pelayanan kesehatan terhadap para korban harus cepat termasuk ketersedian fasilitas penunjang lainnya,” jelas Syarifah.

Bahkan pihak Dinas Kesehatan ( Dinkes ) Kota Bogor, harus sudah mengambil alih penanganan pasien termasuk memastikan ketersedian obat-obatan, mobil ambulans termasuk fasilitas pelayanan kesehatan seperti tempat tidur dan petugas medis yang cepat tanggap dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien korban keracunan makanan.

Baca  Juga    : Acara Haul Berujung Maut, Puluhan Warga Cipaku Bogor Keracunan Makanan, 1 Orang Meninggal

“Terlebih lagi ada penambahan 19 orang pasien korban keracunan yang awalnya ditangani di puskesmas. Mengingat pasien masuk kategori gejala berat, maka harus dirujuk ke rumah sakit,”ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr Sri Nowo Retno, menjelaskan puluhan pasien yang diduga keracunan massal tersebut, mengalami gejala diare dan muntah-muntah setelah mengkonsumsi makanan nasi kotak ( besek) dari acara Haul yang digelar oleh salah seorang warga di sana.

“Acaranya sendiri pada malam Minggu (1/6). Adanya peningkatan pasien yang datang ke puskemas baru terjadi pada Senin (3/6), dengan keluhan pasien mengalami gejala yang sama seperti muntah dan mual serta diare,” ujar dr.Sri

Korban Keracunan Massal masih dirawat di Puskemas Cipaku Bogor. Foto : Dok

Adanya peningkatan jumlah pasien yang dibawa ke Puskesmas Cipaku dan ke rumah sakit, Dinkes Kota Bogor, ungkap dr.Sri pihaknya langsung melakukan pengecekan ke lapangan untuk mengetahui indikasi yang menyebabkan warga mengalami keracunan massal.

“Kami analisis, riwayat yang dialami puluhan pasein ini sama,setelah menyantap masakan yang mereka bawa dari acara haul di kampung tersebut,”kata dia.

Oleh karenanya, pihak Dinkes Kota Bogor langsung mengambil sampel makanan serta sampel muntahan dan kotoran (BAB) dari pasien yang nantinya dilakukan uji laboratorium.

“Setelah dilakukan Uji Laboratorium, bisa diketahui secara jelas penyebab keracunan massal yang dialami puluhan warga tersebut,” pungkas dr. Sri

Editor  ; Adjet

 

Show More

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button