Kota Sejuta Angkot Tinggal Kenangan, Bima Arya ; Kota Bogor Bebas Angkot Mulai Desember 2023
“Jadi Angkotnya nanti minggir. Desember ini di jalur utama Kota Bogor gak ada angkot lagi,” kata Bima Arya kepada sejumlah awak media, Kamis (27/7)
BRO. KOTA BOGOR – Kesemrawutan dan kemacetandi jantung Kota Bogor, salah satu penyebabnya adalah menjamurnya ribuan angkot tetap bertahan menjadi moda transportasi umum di Kota Bogor. Sehingga Kota Bogor mendapat julukan sebagai “Kota Sejuta Angkot”.
Permasalahan moda transportasi angkutan umum di Kota Bogor tentu menjadi persoalan serius yang harus dituntaskan di tahun terakhir kepemimpinan Wali Kota Bima Arya bersama Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim.
Guna mewujudkan perbaikan sistem transportasi umum, Pemkot Bogor mulai melakukan penataan transportasi publik dengan berbagai cara seperti rerouting (penggabungan trayek), reduksi (peremajaan) hingga program konversi 3:1 atau tiga angkot menjadi satu bus, sehingga diharapkan akan mengurangi kemacetan di Kota Bogor.
Baca Juga :Tidak Dicatat Diletter C, Dua Kelurahan Kota Bogor Disomasi SEMBILAN BINTANG
Dalam proses konversi, ditahap awal Pemkot Bogor mencabut izin trayek bagi 147 unit angkot yang kemudian digantikan menjadi 49 unit bus berukuran sedang. Angkot-angkot tersebut kemudian dibesituakan, sebagian ada yang diplathitamkan dan tidak boleh beroperasi mengakut penumpang.
Berdasarkan cacatan hingga 2024, sebanyak 3.000 angkot di Kota Bogor akan digantikan dengan bus. Secara faktual telah ada 1.010 unit angkot yang mendapat peringatan pencabutan izin operasional karena tidak melakukan peremajaan dan sebagian tidak laik jalan.
Baca Juga : Warga Bondes Ngopi Bareng Kapolresta Bogor, Aktifkan Ronda Malam
Oleh karenanya, Bima Arya optimis Kota Bogor akan bebas angkot mulai Desember 2023.
“Jadi Angkotnya nanti minggir. Desember ini di jalur utama Kota Bogor gak ada angkot lagi,” kata Bima Arya kepada sejumlah awak media, kamis (27/7)
Tekad Wali Kota Bima Arya untuk menghapus Angkot di jantung Kota Bogor itu berkaitan dengan persiapan kehadiran LRT Jabodebek yang hingga kini belum terhubung sampai Kota Bogor. Meski demikian tekad menata transportasi umum dengan menghilangkan angkot di Kota Bogor akan tetap dilakukan.
Baca Juga :Diduga lakukan Intimidasi, Tim Balon Wali Kota, Dr. Rayendra Dilaporkan ke Bawaslu Kota Bogor
Bima juga tidak ingin penghapusan angkot di jantung kota Bogor hanya sebagai akal-akalan sehingga ketika bus menjadi moda transportasi umum di Kota Bogor, ternyata angkot pun masih tetap berkeliaran di jalur utama Kota Bogor.
“Masyarakat bisa mengandalkan Bus Kita Trans Pakuan. Makanya kita buat konversi angkot jadi bus,” harapnya
Kehadiran LRT Jabodetabek, membuat Pemkot Bogor bersiap-siap membangun sarana TOD nya. Nantinya, Bima memperkirakan waktu tempuh hanya 45 menit dari Baranangsiang ke Dukuh Atas.
Diakuinya , saat ini penumpang LRT Jabodebek yang ingin menuju ke Kota Bogor bisa transit di Stasiun Harjamukti.
“Dari sana, Pemkot Bogor sudah menyiapkan Bus Kita Trans Pakuan yang mengantarkan penumpang ke Kota Bogor,”kata Bima.
Lantas, bagaimana dengan nasib pengemudi angkotnya?
Bima menyebut, semua pengemudi angkot yang dikonversi akan direkrut menjadi pengemudi di BISKITA Trans Pakuan. Tetapi memang akan ada proses pelatihan dan seleksinya. Ada syarat SIM-nya B1, ada syarat usia dan ada syarat pendidikan.
Jadi , angkot secara bertahap dikurangi, kemudian suatu saat nanti di pusat kota Bogor sudah tidak ada lagi angkot. Angkot hanya akan menjadi feeder,” pungkas Bima Arya
Editor : Adjet