Berita UtamaBogorianaNewsPolitika

Miris, Pemkot Bogor Lamban Perbaiki Bangunan SDN I Polisi yang Ambruk

Apabila ada hal-hal yang menyangkut tentang pendidikan dan kesehatan, Pemkot Bogor mesti gerak cepat. Jangan hanya sekedar lips service untuk menyenangkan publik,” tegas ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri kepada wartawan, Rabu (31/1).

BRO. KOTA BOGOR – Pemkot Bogor dinilai lamban dan tidak bergerak cepat, dalam memperbaiki atap dan bangunan 4 ruang kelas SDN Polisi I Kota Bogor yang ambruk diterpa angin puting beliung pada 3 Januari 2024 lalu. Dampaknya hingga saat ini pihak sekolah pun terpaksa menerapkan tiga shift dan pengurangan jam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bagi 850 siswa dari 12 rombongan belajar (rombel).

Lambannya perbaikan atap dan bangunan ruang kelas SDN Polisi I, lantaran Dinas Pendidikan (Disdik) masih menunggu finalisasi Detail Engineering Design (DED) dan ekspose dari konsultan perencana

” Ini benar-benar keterlaluan, saya miris dengan lambannya Pemkot Bogor untuk melakukan perbaikan. Padahal, ada anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) yang dapat digunakan untuk penanganan,” tegas Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri kepada wartawan, Rabu (31/1).

Baca Juga    :Waduh, Atap SDN Polisi 1 Bogor Ambruk

Mestinya, ungkap Gus M sapaan Akhmad Saeful Bakhri, Pemkot Bogor harus bisa bergerak cepat sebab ambruknya atap dan bangunan SDN Polisi I akibat bencana. Jadi perbaikannya bisa gunakan anggaran BTT.

” Kasihan Murid di sana, kegiatan KMB para siswa terganggu karena siswa harus diarahkan mengikuti KBM di gedung milik Pemkot Bogor yang kosong,” cetusnya

Sebab, kata dia, kendati para murid diberikan tugas tambahan untuk dikerjakan di rumah sebagai pengganti dari pengurangan durasi jam KBM. Hal itu takkan efektif dibanding dengan KBM reguler.

” Ya, pasti beda murid yang mengerjakan tugas di rumah dengan siswa yang diberi pelajaran di sekolah. Sama ketika pandemi, siswa belajar secara daring. Secara akademis hasilnya tak memuaskan, karakter anak tak terbentuk,” ucap Gus M

Seharusnya, jelas Gus M, apabila ada hal-hal yang menyangkut tentang pendidikan dan kesehatan, Pemkot Bogor mesti gerak cepat. “Jangan hanya sekedar lips service untuk menyenangkan publik,” tuturnya

Untuk diketahui sebelumnya, Kepala Disdik Kota Bogor, Irwan Riyanto mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan finalisasi DED untuk memperbaiki empat ruang kelas tersebut.

“Tapi, saat ini kami masih menunggu ekspose dari konsultan perencana,” kata Irwan.

Berdasarkan taksiran sementara dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), perbaikan empat ruang kelas itu membutuhkan anggaran sebesar Rp1,4 miliar.

Sedangkan Kepala Sekolah SDN Polisi I, Tati Sukmawati menjelaskan akibat ambruknya atap empat ruang kelas itu, berdampak terhadap 12 rombongan belajar (rombel) yang diisi oleh 850 murid. ” Ada 12 rombel, jadi kami buat enam rombel pagi, enam rombel siang,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya membuat tiga shift kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dimulai dari pukul 07.00-09.00 WIB, 09.00-12.00 WIB, dan 12.00-14.00 WIB.

“Jadi ada penyesuaian jam KBM, kelas 6 hanya belajar tiga jam. Sementara siswa yang lain hanya belajar dua jam,” ungkapnya

Meski demikian, sambung Tati, sekolah tetap memastikan hal pendidikan terhadap siswa terpenuhi dengan cara memberikan tugas setiap harinya, dan orangtua murid harus memberikan laporan terkait tugas anak.

“Hak siswa tetap harus kami penuhi, kami ingin bangunan ini segera diperbaiki,” pungkasnya

Editor : Adjet

Show More

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button