Berita UtamaBisnisBogorianaNews

Pedagang Pasar Merdeka Resah Diperas Preman “Paguyuban GEBRAK” dan Oknum DLH Kota Bogor

Polresta Bogor Kota Siap Berantas Premanisme dan Pungli di Sejumlah Pasar

BRO. KOTA BOGOR – Aksi pemerasan terhadap para pedagang di Pasar Merdeka Kota Bogor yang diduga dilakukan gabungan ormas dengan sebutan Pagubuyan GEBRAK semakin merajalela dan viral di medsos.

Berdasarkan laporan dan hasil penyelidikan Reskrim Polresta Bogor kota, praktik pungli yang dilakukan sekelompok preman itu dinilai sudah meresahkan pedagang. Para pedagang yang berjualan di trotoar dan bahu jalan atau kaki lima, menjadi sapi perahan, setiap hari, mereka dipaksa menyerahkan uang berkisar antara Rp80.000 hingga Rp100.000.

“Modus yang dilakukan oleh para pelaku cukup terstruktur. Mereka melakukan pungli secara langsung mengutip uang dari para pedagang di lokasi, sering kali lebih dari tiga kali dalam sehari,” ungkap Kasat Reskrim AKP Aji Riznaldi Nugroho, S.I.K., M.I.K, Selasa dini hari (16/9).

Baca juga   : Berebut ‘Cuan’, Relokasi PKL Merdeka Kota Bogor Gagal

Diperoleh informasi, paguyuban ini melibatkan beberapa organisasi masyarakat (ormas) dari Kabupaten Bogor, dan oknum dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor juga terlibat dalam pungli ini, dengan kedok menarik uang untuk kebersihan.

Selain melakukan pungli, para preman pasar juga menjual paksa air mineral botol kepada para pedagang

Guna mengantisipasi ulah premanisme di Pasar Merdeka, Satreskrim Polresta Bogor melancarkan operasi pemberantasan Preminisme di Pasar Merdeka dan sekitarnya.

Dari hasi operasi premanisme yang dilakukan Polresta Bogor, polisi sudah mengantongi dua orang yang dikenal sebagai preman pasar, berinisial J dan E  bersama kelompok yang mengatasnamakan Paguyuban GEBRAK.

Bahkan pihak Polresta Bogor Kota berjanji memberantas pungli dan premanisme di sejumlah pasar di Kota Bogor dengan berkoordinasi dengan Pemkot Bogor

Editor : Adjet

Show More

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button