Berita UtamaNews

Sambangi RSUD Kota Bogor, Komisi II DPRD Kota Bogor Pastikan Pelayanan Kesehatan Maksimal

Komisi II DPRD Kota Bogor : Dengan Jumlah Antrian Pasien Rawat Jalan Mencapai 1200 Orang Setiap Harinya, RSUD Bisa Menyediakan Tempat Yang Lebih Layak, Agar Tidak Terjadi Penumpukan Di Lobi RSUD

BRO. Komisi II DPRD Kota Bogor masih menemukan antrian panjang pasien rawat jalan hingga di lorong RSUD Kota Bogor. Bahkan di beberapa titik pelayanan perlu ditambah petugas, sehingga bisa mempercepat dan mempermudah proses pelayanan administrasi bagi pasien.

“Dengan jumlah antrean yang mencapai 1200 orang setiap harinya, RSUD bisa menyediakan tempat yang lebih layak, sehingga tidak terjadi antrean yang menumpuk di lobi,”jelas anggota Komisi II DPRD Kota Bogor, Syafrudin Bima disela=sela kunjungan Komisi II, di RSUD Kota Bogor.

Menurutnya kedatangan Komisi II DPRD Kota Bogor ke RSUD Kota Bogor, untuk melihat langsung pelayanan kesehatan dirumah sakit tersebut.

Anggota Komisi berdialog dengan pasien rawat jalan di RSUD Kota Bogor. Foto : dok.SiBro

Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor Rusli Prihatevy, Sekretaris Komisi II DPRD Kota Bogor Lusiana Nurissiyadah dan anggota Komisi II DPRD Kota Bogor Mahpudi Ismail, Safrudin Bima dan Ujang Sugandi pun langsung menyambangi kerumunan antrean tersebut untuk berbincang dengan warga yang tengah mengantre.

Selain melihat proses pelayanan kesehatan di ruang pendaftaan, anggota Komisi II pun berkeliling ke bagian pendaftaran rawat inap, IGD dan melihat proses medical check up yang ada di RSUD Kota Bogor.

Safrudin Bima menerangkan, berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, pelayanan RSUD di beberapa titik masih kurang personel yang membantu masyarakat untuk mengisi formulir pendaftaran.

Baca Juga   :RSUD Kota Bogor Makin Canggih , Miliki 3 Alat Kesehatan Mampu Menditeksi 4 Penyakit Mematikan

“Ada beberapa warga yang tidak mengerti proses pengisian dokumentasi. Seharusnya ada petugas pelayanan yang membantu mengarahkan pasien. Ruang pendafatran IGD juga perlu di tambah petugas bukan hanya security yang memandu formulir isian pendaftaran, tapi bagian pelayanan untuk mempercepat dan mempermudah pelayanan” ujar Safrudin.

Tak hanya itu, Komisi II juga menyoroti soal menumpuknya antrean di lobi RSUD Kota Bogor untuk proses rawat jalan.

Dimana menurutnya, dengan jumlah antrean yang mencapai 1200 orang setiap harinya, RSUD bisa menyediakan tempat yang lebih layak, sehingga tidak terjadi antrean yang menumpuk di lobi.

“Masalah penumpukan pasien di lobi juga harus diurai, agar lebih tertata dan pelayanan bisa maksimal,” kata Safrudin.

Sementara anggota Komisi II lainnya, Mahpudi menanyakan ketersediaan kasur di RSUD Kota Bogor yang selama ini penuh. Sehingga dirinya selalu mendapatkan aduan dari konstituennya bahwa sulit mendapatkan kamar.

Baca Juga     :“Pemuda Sunda Menggugat”  Ultimatum Wali Kota Bogor Untuk Menyelesaikan 7 Tuntutan Persoalan Cagar Budaya Kota Bogor.

“Dulu kan kami pernah dijanjikan bahwa warga Kota Bogor akan diprioritaskan untuk mendapatkan kasur. Tapi kenyataannya sekarang malah saya dapat aduan warga sulit mendapatkan kamar, ini yang akan kami evaluasi,” pungkasnya.

Sedangkan Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor, Rusli Prihatevy menyatakan bahwa Komisi II DPRD Kota Bogor akan terus melakukan evaluasi tidak hanya pelayanan kesehatan di RSUD Kota Bogo tetapi juga perihal pendapatan dan rencana perluasan RSUD Kota Bogor.

“Kami akan terus menjalankan fungsi pengawasan agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat maksimal. Mulai dari pelayanan, pendapatan dan rencana pengembangan,” pungkasnya

Baca Juga      :Lagi, DPRD Kota Bogor Temukan Ada ‘Proyek Siluman’ Di Pedestarian Penataan Kawasan Suryakencana Bogor

Sementara pihak RSUD Kota Bogor belum memberikan penjelasan terkait temuan komisi II DPRD Kota Bogor, dalam  pelayanan kesehatan di RSUD setempat.

Untuk diketahui, RSUD Kota Bogor saat ini memiliki peralatan kesehatan semakin canggih, dengan menambah 3 alat kesehatan baru yang dinilai mampu mendeteksi 4 penyakit mematikan seperti serangan jantung, penyakit kardiovaskular, stroke, dan kanker.

Ketiga alat kesehatan baru yang dimiliki RSUD Kota Bogor yaitu MRI 3 Tesla, CT Scan 128 slice dan ESWL.

Bahkan Wali Kota Bogor. Bima Arya juga memberi apresiasi kepada RSUD Kota Bogor atas penambahan 3 alat kesehatan penditeksi penyakit mematikan.(bogornetwork.com-13/11)

“Tantangan terbesar saat ini untuk layanan kesehatan di Kota Bogor adalah perencanaan yang matang, terintegrasi, dan selaras,”ujar Bima Arya ketika peresmian peralatan kesehatan di RSUD Kota Bogor.

Editor : Azwar Lazuardy

 

Show More

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button