Sambil Minum Teh Hangat Khusus Bahas TPSA Galuga di Balaikota Bogor
Ade Yasin Temui Bima Arya
BALAIKOTA BOGOR-BRO, Persoalan penting dan pelik yang selama ini sulit diatasi pemerintah, ternyata bagi dua kepala daerah ini cukup dibahas secara santai sambil minum teh hangat bersama.
Ya, itulah yang dilakukan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin. Pertemuan Bima dengan Ade berlangsung di Balaikota Bogor pada Senin pagi (17/2/2020).
Dalam obrolan sambil ngeteh itu, keduanya membahas khusus seputar kerjasama pengelolaan sampah, khususnya di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) di Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Bahkan, Wali Kota mengaku biasanya melakukan diskusi dengan Bupati hanya melalui pesan WhatsApp. “Biasanya kita lewat WA,” Bima menyebutkan, “Kebetulan Bu Bupati ada waktu (bertemu) hari ini.”
Ia menceritakan, bersama bupati membahas kerjasama pengelolaan sampah. Sebab, di Kabupaten Bogor ada dua lokasi pembuangan.
“Kan ada Galuga dan Nambo. Nambo skemanya dengan Provinsi, kalau Galuga kita berdua sepakat memaksimalkan pengelolaan sampah di Galuga, intinya itu,” kata Bima.
Wali Kota menjelaskan, TPSA Galuga memiliki lahan seluas 42 hektar. Seluas 38 hektar milik Pemkot Bogor dan sisanya 4 hektar milik Pemkab Bogor.
“Kita ingin itu diolah tapi yang mengelola siapa dan bagaimana? Kita bicarakan sama-sama tadi. Intinya agenda tunggal pengelolaan sampah,” jelasnya.
Terkait kerjasama pengolahan sampah dengan Plastic Energy, Bima mengatakan, dalam waktu dekat akan dilakukan presentasi dari perusahaan tersebut.
“Nanti dipaparkan bagaimana pengaturan teknisnya. Artinya, Pak gubernur sudah oke ada yang ke Nambo dan ada yg ke Galuga, ” ujar dia.
Menurut Bima, Pemkot dan Pemkab Bogor sedang membangun kesepakatan. Kesepakatan utama membangun di Galuga, kesepakatan kedua menjajaki teknologinya. Selain itu, kedua daerah sedarah ini sedang mencari pola pembagian.
“Seperti apa porsi dari kota dan porsi kabupaten seperti apa,” jelas Bima.
Sementara itu, Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin membenarkan dalam pertemuan tersebut fokus pembahasan terkait pengelolaan sampah.
Ia mengatakan, kabupaten dan kota merupakan adik kakak yang sangat berdekatan. Kedua daerah sama-sama membuang sampah di TPSA Galuga dan TPST Nambo.
“Jadi, ini menjadi persoalan bersama juga. Dengan Plastic Energy kami ingin bagaimana sampah yang lain juga bisa teratasi. Jangan plastik saja,” ujar bupati.
Penulis Naskah : Prokompim
Editor : Arie SURBAKTI | Bro-1