Berita UtamaNews

Terlalu, Bangunan SDN Panaragan Kidul Bogor Terancam Ambruk, DPRD : Wali Kota Bima Arya Tidak Peduli

“Kalau kondisi hujan dan angin kencang, kami liburkan karena ngeri. Demi menjaga keselamatan kami pulangkan anak-anak daripada kejadian yang tidak diinginkan,” ujar Kepsek Siti Horisoh

BRO. KOTA BOGOR – Lagi, bangunan SDN Panaragan Kidul Kota Bogor, terancam ambruk. Pasalnya sejak 10 tahun silam tidak pernah mendapat bantuan dari Pemkot Bogor.

Dari hasil inspeksi mendadak (sidak) Komisi IV DPRD Kota Bogor, ditemukan kondisi bangunan sekolah rusak parah dan sangat menyedihkan..

Selain kerusakan plafon yang sudah jebol, beberapa ruang kelas dinlai tidak layak pakai serta tembok bangunan pun rusak termasuk pondasi bangunan yang tidak kuat yag bisa mengancam keselamatan jiwa siswa dalam proses belajar mengajar disekolah tersebut.

RUSAK PARAH Beginilah Kondisi SDN Panaragan Kidul Bogor. Foto : Humpropub.

Sebelumnya Komisi IV DPRD Kota Bogor, juga menemukan bangunan SMPN 20 yang tak jauh dar Istana Bogor Jalan Ceremai Ujung Kota Bogor  kondisinya juga memprihatinkan  dan menyedihkan.

Baca Juga    :Sedih Banget, Lihat Bangunan SMP Negeri 20 Kota Bogor, Begini Kondisinya ?

Bahkan Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri merasa heran  Pemkot Bogor melalui Dinas Pendidikan Kota Bogor,  tidak peduli kondisi banguan SDN Panaragan Kidul yang semakin memprihatinkan.

“Kondisi bangunan Sekolah Dasar Negeri yang memprihatinkan itu, semakin menambah deretan catatan buruk kepemimpinan Wali Kota Bogor Bima Arya,” ungkap Akhmad Saeful Bakhri, Ketika sidak ke SDN Panaragan Kidul, Selasa (22/2).

Menurutnya, bangunan sekolah yang hanya berjarak 1 kilometer dari Istana Presiden dan Balaikota Bogor ini tidak pernah tersentuh bantuan dan terancam ambruk. Sedangkan pembangunan taman dan infrastruktur lainnya sangat masif dikerjakan.

“Ini memalukan. Hanya berjarak 1 kilometer dari istana presiden dan kantor Wali Kota, masih bisa kita temukan kondisi sekolah yang memprihatinkan,” ujar pria yang akrab disapa Gus M.

Tidak adanya kemauan dari Pemerintah Kota Bogor untuk memperbaiki bangunan sekolah di Kota Bogor disebut oleh Gus M dengan tidak adanya database dan campur tangan Dinas Pendidikan untuk mendata sekolah yang membutuhkan perbaikan.

Ia pun menyebut, 20 persen anggaran didalam APBD Kota Bogor yang disiapkan untuk sektor pendidikan, nyatanya masih tidak bisa memberikan kualitas pendidikan yang lebih baik di Kota Bogor.

“Kami sudah menekankan bahwa 20 persen anggaran untuk sektor pendidikan harus memberikan kualitas pendidikan yang nyata. Tapi kalau begini, tentu akan kami tindak lanjuti,” tegas Gus M.

Tak hanya memanggil (Disdik) Kota Bogor untuk melakukan evaluasi, tapi Gus M menegaskan akan menyurati Wali Kota Bogor Bima Arya untuk segera memperbaiki SDN Panaragan Kidul.

“Kami juga akan surati Wali Kota Bima Arya untuk menindaklanjuti perbaikan di SDN Panaragan Kidul,” pungkasnya.

Sementara Kepala Sekolah SDN Panaragan Kidul, Siti Horisoh, menjelaskan beberapa kerusakan ruang kelas sudah terjadi sejak 2005 dan ruang guru sejak 2010.

Untuk memperbaiki kerusakan tersebut, pihak sekolah sudah mengajukan perbaikan setiap tahunnya. Namun, hingga saat ini, ia belum mendapatkan kepastian kapan perbaikan akan dilakukan.

“Kami sudah berusaha mengajukan ke dinas sejak Oktober dan kami juga mengajukan ke kelurahan melalui Musrenbang. Kasian anak-anak,” ujarnya.

Untuk meminimalisir kerusakan, ia pun menutup beberapa ruang kelas. Namun karena minimnya ruang yang ada, untuk kelas 5 dan kelas 6 masih dipergunakan, meski kondisi ruangan sudah terancam rubuh.

“Kalau kondisi hujan dan angin kencang, kami liburkan karena ngeri. Demi menjaga keselamatan kami pulangkan anak-anak daripada kejadian yang tidak diinginkan,” tutupnya.

Untuk diketahui dalam sidak ini turut hadir anggota Komisi IV Eka Wardhana, Pepen Firdaus, Lusiana Nurissiyadah, Devie Prihatini Sultani, Eny Indari dan Sri Kusnaeni.

Editor  : Adjet

Show More

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button