Waduh! Bocah Satu Tahun Tewas Usai Jalani Swab Test
BRO. Peristiwa mengerikan dan mengundang tanya terjadi dalam proses identifikasi pelacakan Covid-19 di Shaqra, Arab Saudi. Pasalnya, seorang bocah berinisial A (1) dikabarkan meninggal dunia usai menjalani swab test atau uji usap untuk mendeteksi virus corona.
Bocah yang namanya sengaja disembunyikan ini, tewas usai ikut tes Covid-19 di Rumah Sakit Umum Shaqra, dikutip dari media setempat Al Arabiya pada Selasa (14/07/2020).
Awalnya, balita yang baru berumur satu setengah tahun itu dibawa ke rumah sakit oleh keluarga lantaran suhu tubuhnya yang mendadak tinggi. Sebagai prosedur, sang anak pun dimiinta mengikuti rangkaian tes Covid-10, guna mengecek apakah korban membawa virus corona atau tidak.
Baca Juga: Pengunjung Yogya Bogor Junction Per 25-09 Juli Diminta Ikut Swab Test
Namun saat proses pengecekan Covid-19, alat tes swab justru patah di dalam hidung korban. Dokter yang menanganinya langsung mencoba memberikan anastesi ke korban guna mengeluarkan patahan terebut.
Sayangnya, anak laki-laki itu ditinggalkan begitu saja oleh tim medis tanpa penanganan lanjutan. Korban yang masih di bawah umur pun kehilangan kesadaran lantaran kesulitan bernapas.
Sang bocah pun meninggal dunia 24 jam setelah masuk ke rumah sakit. Kematian sang anak pun begitu diseali oleh paman sekaligus kuasa hukum korban.
Baca Juga: 200 Pegawai Yogya Bogor Junction Jalani Swab Test, GTPP: Pengunjung Diminta Isi Formulir Ini
“Anak itu tak punya penyakit kronis. Pada Jumat sore badannya panas lalu dibawa ke rumah sakit oleh ibunya. Meski cuma panas, dia tetap diminta ikut tes swab,” ucap sang paman.
Sang paman menyebut, keponakannya kesulitan bernapas lantaran saluran udara di paru-parunya tertutup. “Ketika kami minta agar korban dipindah ke rumah sakit lain, kami harus duduk menunggu ambulans yang tak kunjung datang. Ketika zuhur, korban tak pula dipindahkan, dan justru meninggal dunia,” jelasnya.
Dikutip dari Gulf News, ayah korban, Abdullah Al Joufan awalnya menolak upaya anastesi yang dilakukan oknum dokter tersebut. Ia bahkan meminta agar putranya ditangani dokter spesialis. “Tapi, petugas rumah sakit mengatakan dokter spesialis sedang absen,” ucap Abdullah
Penulis: Redaksi Bro
Editor: Hari YD