Halo BroHaloBro/FeatureNews

Kita Belajar Dari Eril

Penulis : Dede Purnama. Redaktur Eksekutif bogornetwork.com

BRO. BANDUNG- Kendati telah ‘dipeluk bumi’, sosok Emmeril Kahn Mumtadz masih menarik perhatian masyarakat. Rasa simpati terhadap Eril-sapaannya- belakangan ini bahkan terus meluas hingga dunia internasional.

Tak sedikit ulama di Timur Tengah, seperti Arab Saudi dan Palestina, menyampaikan  doa untuk putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut.

Simpati publik yang membuncah saat ini tentu tak datang dengan sendirinya. Semasa hidup, Eril berhasil membangun persona diri sebagai pemuda teladan.
Tak sedikit saudara, teman bahkan tetangga mengenal pemuda satu ini sebagai seorang filantrofi sejati.

Foto : Humas Prov.Jabar

Ia begitu peduli dengan keadaan sekitar dengan menyantuni dhuafa, yatim piatu, dhuafa. Mereka, para kaum papa, seperti pedagang asongan, tukang becak yang berada di Bandung kerap ia belikan pakaian ketika perayaan lebaran (Idul Fitri).

Sikap kepedulian sosial Eril kian massif setelah ia mendirikan wadah komunitas bernama Jabar Bergerak (Jaber) Zillenial. Ia rangkul rekan sebayanya agar mau menjadi filantrofi muda.
**
Kala jantungnya masih berdetak,  dia sosok pemuda yang sangat sederhana , kebaikannya ditunjukkan Allah SWT.
Sang ibunda memanggil A’Eril yang memiliki seorang adik bernama Laetitia Azzhara dan adik angkatnya Arkana Aidan Misbach.

Eril dan kekasihnya Nabila Ishma .foto : Tangkapan layar Instagram @nabilaishma

Emmeril Kahn Mumtadz lahir di New York tanggal 25 Juni 1999, ketika ayahanda Ridwan Kamil menempuh S2 di Universitas California Barkeley.

Eril meninggal tanggal 26 mei 2022, di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss dan dimakamkan, 13 Juni 2022, di bumi pertiwi tepatnya di komplek Islamic Center, Cimaung, Bandung, Jawa Barat.
**
Eril sebenarnya akan diwisuda beberapa waktu lagi sebagai sarjana Teknik di Institut Teknologi Bandung.  Ia memilih Swiss untuk melanjutkan studinya S2 di sana.

Eril termasuk mahasiswa yang pintar, dia mendapat beasiswa untuk melanjutkan disana.  Disaat menjelang pendaftaran tiba, Eril, adiknya dan seorang teman ingin berenang di sungai Aare yang sangat bening.

Dia sempat melarang ibunya untuk ikutan berenang, namun nasib berkata lain. setelah menyelamatkan adik dan temannya ke tepian sungai, justru Eril hanyut terbawa arus deras Sungai Aare yang airnya sangat dingin.

Pencarian pun mulai dilakukan dari sinilah dimulainya orang mencari tahu siapa Eril. Bahkan  jutaan orang di tanah air mengikuti perkembangan pencarian Eril yang dilakuan Kepolisian Maritim Swiss, tim SAR dan relawan disana.

Setelah 7 hari ikut mencari, Ridwan Kamil dan keluarganya kembali ke Indonesia, dia mengikhlaskan kepergian Eril. Bahkan ibunda Atalia menuliskan kata bermakna kepada Sungai Aare yang menyentuh semua orang yang membacanya.

Disini, di sungai Aare yang luar biasa indah dan cantik ini, mamah lepaskan kami, untuk kita bertemu lagi cepat atau lambat. Doa terbaik mamah dalam setiap helaan nafas.  Atalia, Aare River, juni 2022

Rasa empati makin tumbuh, banyak pejabat dan masyarakat menyatakan bela sungkawa, jutaan orang melakukan sholat ghaib dan mendoakan agar jasad Eril segera ditemukan.

Akhirnya, setelah  dua pekan penantian dalam pencarian, akhirnya jasad Eril terlihat oleh seorang guru SD, Geraldine Beldi saat melintas di bendungan sekiatr pukul 06.50 waktu Bern atau pukul 10.50 WIB.

Beldi menceritakan setelah mendengar kabar hilangnya Eril dia memilih jalan kaki melalui sisi sungai menuju tempatnya mengajar. Padahal biasanya dia melalui jalan raya.

Atas penemuan ini Ridwan Kamil mengucapkan terimakasih secara langsung dan meminta semua pihak menjaga privasi Baldi.

Kepedulian Pemerintah Swiss untuk mencari jasad Eril merupakan wujud kerjasama yang baik. Presiden Republik Indonesia menugaskan Menteri Luar Negeri dan Duta Besar Indonesia di Swiss untuk menemukan Eril.

Setelah jasad ditemukan, melalui tes DNA, dapat dipastikan jasad tersebut adalah Eril. Kepulangan Eril disambut haru  dan duka cita.

Lagi-lagi penyambutan luar biasa, ribuan warga yang menunggu kedatangan jenazah ini sejak pagi masih setia menunggu walau langit sempat menangis membasahi bumi pasundan dan sekitar Gedung Pakuan.

Sejak pagi, ribuan warga mendatangi gedung Pakuan, mereka meluapkan perasaannya di ruangan Ekspresi dengan menempelkan kertas bertuliskan doa, kesan dan pujian kepada almarhum Eril.  Ribuan kertas terlihat jelas di enam dinding besar. Selamat Jalan Eril..!!!

Penulis  : Dede Purnama. Redaktur Eksekutif bogornetwork.com

 

Show More

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button