Paslon Walikota Bogor Atang -Annida, Siap Telikung di Babak Akhir Pilkada Kota Bogor
BRO.KOTA BOGOR – Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor nomor urut 2, Dr. Atang Trisnanto, SHut, MSi dan Annida Allivia bersama Tim Pemenangannya bekerja keras dan cerdas serta maksimalkan taktik dan strategi jitu untuk mengejar ketertinggalan dari hasil survey terakhir yang sudah menempel ketat terhadap pasangan incumbent, Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin.
Grafik survey sejak awal September hingga survey terakhir pertengahan November 2024, pasca Acara Debat Pilkada Kota Bogor di salah satu stasiun televisi (8/11) lalu, trend keterpilihan paslon nomor urut 2 terus meningkat, bahkan siap menyalip pasangan Nomor Urut 3 yang selama survey selalu tertinggi.
“Pasangan Atang – Annida sangat berpeluang karena pesaing utamanya trend kepercayaan pemilih grafiknya terus menurun, sebaliknya paslon nomor urut 2 positif menapak naik,” sebut seorang pengamat politik, mantan Komisioner KPU Bogor seolah memberi warning.
Dalam hal ini, kata Herry pesan dan cara penyampaian program dan visi misinya, dapat diterima dengan baik terutama oleh swing votter (massa mengambang) yang jumlahnya masih cukup signifikan.
Biasanya mereka dari kelompok generasi muda milenial dan gen Z. Pertarungan mengambil simpati suara di masa-masa akhir, sangat menentukan kemenangan paslon pada pemungutan suara di Pilwakot 2024, pada 27 November 2024 yang tinggal 5 hari lagi.
Melihat hasil pooling Lembaga Survey Trust Indonesia yang melakukan survey dari tanggal 15 – 17 November 2024, persaingan ketat terjadi antara paslon Atang – Annida dan paslon Dedie -Jenal.
Pasangan Atang-Annida masih terpaut 2,1 persen. Sebelumnya dari survey Harian Umum Radar Bogor pada 4 – 7 November 2024, pasangan tersebut masih terpaut 8 persen lebih. Artimya Paslon nomor 2 meraih 24,66 persen dan paslon nomor 3 bertengger di angka 33,38 persen.
Apabila melihat Elektabilitas dari ke 5 Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor pada Pilwakot 2024, memang bergerak dinamis.
Hal itu diungkapkan seorang pengamat sekaligus pendidik di Bogor, Dr. Apendi Arsyad Msi.
Menurutnya dari trend perkembangan survey sejak ditetapkannya pasangan calon Walikota Bogor, terjadi pergerakan kepercayaan masyarakat pemilih di Kota Bogor amat dinamis bagi ke 5 paslon
Yang menarik diamati adalah pergerakan kepercayaan pemilih terhadap pasangan calon Atang -Annida dan paslon Dedie Rachim -Jenal Mutaqin.
Pada paslon nomor 2, ungkap Apendi terjadi peningkatan positif kepercayaan masyarakat. Sementara, paslon momor 3 Dedie Rachim – Jenal Mutaqin terjadi anti klimaks, suaranya terus menurun.
Pasangan nomor satu Sendi – Mely juga trendnya terus naik, namun masih tertinggal jauh 16,3 persen dari pasangan teratas.
Sedangkan pasangan nomor 4 Rena – Teddy dan Pasangan nomor 5 dokter Rayendra – Eka Maulana masih tertinggal jauh.
“Sulit bagi paslon ini untuk menyalip paslon 2 dan 3,”katanya
Pasangan Atang – Annida, jelas dosen Universitas Djuanda yang baru purna bhakti itu, sangat berpeluang menang dalam kontestasi Pilwakot Kota Bogor 2024.
Prediksi itu tentu bukan tanpa alasan. Dia menilai adanya kepercayaan publik terus meningkat signifikan berdasar data beberapa Lembaga Survey.
Apalagi paslon Atang-Aninda ini, dinilainya berani bersikap untuk kontrak politik dengan para ulama Bogor dalam bentuk delapan (8) point Pakta Integritas beberapa waktu lalu.
Diantaranya mewakili Majelis Ulama Bogor adalah Prof. Dr KH. Didin Hafidhuddin dan dari Majelis Ukhuwah Bogor ditandatangani Uztad Wilyudin AR. Dhani.
“Pasangan ini bila terpilih dan diberi kepercayaan oleh masyarakat, mereka harus tetap tegak berdiri berkomitmen membela dan mendukung kegiatan keumatan,” pesan Apendi yang juga aktifis senior di Bogor
Sementara dari hasil survey yang dilakukan sebuah Komunitas Cendekia Muda Bogor (CMB) pada survery yang dilakukan 20 – 16 November disebutkan Paslon Atang Annida unggul diatas empat paslon lainnya.
Paslon nomor 2 ini mampu menembus angka 32,12 persen diatas paslon nomor 3 Dedie – Jenal yang turun ke level 25,15 persen.
Dapat dipastikan, responden yang disasar relatif dari pemilih muda ( kelompok milenial ) dan pemilih pemula ( gen Z ).
Penulis : Nata
Editor. : Adjet