Ribuan Pelayat Menangis Haru Saat Kedatangan Jenasah Eril di Bandung
Ridwan Kamil Akan Memimpin Sholat Jenasah Anak Sulungnya Bersama Keluarga dan Pejabat yang Hadir.
Langit seolah ikut menangis menyaksikan kedatangan putra sulung Ridwan Kamil, sosok pemuda yang Sholeh, sering membantu fakir miskin, Hikmah dibalik musibah ini menumbuhkan rasa empati seluruh warga Indonesia dan seluruh dunia
BRO.BANDUNG — Suasana haru mewarnai kedatangan rombongan keluarga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Minggu (12/06/2022) sekitar pukul 20.00 WIB. Walau hujan turun, tidak menyurutkan antusias ribuan warga untuk menyaksikan dari kejauhan kedatangan jenasah Emmeril Kahn Mumtadz. Sejumlah petugas menjaga ketat untuk mempelancar kedatangannya.
Mobil ambulan jenasah B 1979 SIX tiba di depan Gedung Pakuan, peti jenasah di angkat oleh sejumlah anggota Polri, TNI dan Keluarga membawanya kedalam gedung. Sholawatan dan lantunan Al-Quran mengiringi kedatangan jenasah Eril.
Peti jenasah ditutup kain berwarna hijau lalu disimpan di ruang persemayaman, disamping peti itu, terpasang foto Emmeril Kahn Mumtaz ukurangan besar. Terlihat keluarga, kerabat, dan teman almarhum menangis haru, termasuk kedua nenek Eril. Ridwan Kamil akan memimpin sholat jenasah anak sulungnya bersama keluarga dan pejabat yang hadir.
Langit seolah ikut menangis menyaksikan kedatangan putra sulung Ridwan Kamil, sosok pemuda yang Sholeh, sering membantu fakir miskin, yatim piatu dan tunawsima yang ada di emperan toko kota Bandung. Hikmah dibalik musibah ini menumbuhkan rasa empati seluruh warga Indonesia dan seluruh dunia untuk mendoakan agar Eril segera ditemukan.
Terlihat Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Uu Ruzhanul Ulum, Kapolda Jabar dan Pangdam III/Siliwangi serta sejumlah pejabat, Bupati dan Walikota dari beberapa kabupaten kota siap menerima kedatangan rombongan iring-iringan jenasah Eril.
Di luar pagar Gedung Pakuan, ribuan warga masih bertahan untuk melihat kedatangan rombongan Gubernur Jawa Barat.
Lebih dari seribu karangan bunga duka cita menghiasi seputar halaman rumah dinas ini, di ruang Ekspresi lebih dari 10 ribu kertas berisi doa dan ungkapan hati warga yang ditempel dinding tersebut sejak Eril dinyatakan tenggelam di Sungai Aare, Swiss.
pantauan bogornetwork.com, sampai Minggu (12/6) petang, warga masih diperbolehkan menulis doa-doa di kertas berbagai warna.
Penulis : Dede Purnama
Editor : Adjet