Aksi Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Bogor Robohkan Pintu Gerbang DPRD Kota Bogor
BRO. KOTA BOGOR – Aksi demo puluhan mahasiswa di Bogor menyoal penolakan kenaikan harga BMM, semakin memanas. Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Pakuan bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) terpaksa merusak dan merobohkan pintu gerbang utama DPRD Kota Bogor, sebagai luapan kekesalan karena kecewa tuntutan mahasiswa tidak dipenuhi oleh para wakil rakyat di DPRD Kota Bogor, pada Jum’at (9/9) siang.
“kami melampiaskan kekecewaan ini dengan merobohkan pagar DPRD Kota Bogor dan membakar ban,” ujar Koordinator Lapangan Fadhil Ismayana kepada wartawan, (9/9)
Kekecewaan puluhan mahasiswa itu dipicu ketidakhadiran anggota dewan dari masing-masing fraksi ketika beraudiensi dengan mahasiwa.
Baca Juga : Gelombang Aksi Demo Mahasiswa Tolak Kenaikan BBM Terjadi di Bogor
Gelombang aksi demo mahasiswa dari Unpak dan IPB , Pantauan bogornetwork.com mulai bergerak sekitar pukul 15.00 WIB, masuk ke gedung DPRD Kota Bogor , di Jalan Pemuda , Kota Bogor.
Para mahasiswa itu diterima langsung oleh Anggota Komisi l DPRD Kota Bogor, Anna Mariam Fadhilah untuk beraudensi, di ruang serba guna , DPRD setempat berlangsung tertib.
Tak lama kemudian , suasana berubah jadi panas setelah tuntutan mahasiswa tidak dipenuhi.Merteka berkeinginan anggota dewan dari masing-masing fraksi dihadirkan beraudiensi dengan mahasiswa.
Kemarahan para mahasiswa itu bersama-sama lakukan walk out dari ruangan rapat . Saat di luar gerbang, tanpa komando sejumlah mahasiswa langsung merobohkan pager.
Bahkan video pendek berdurasi delapan detik itu , tersebar di medsos . Dalan Video itu terlihat jelas sejumlah mahasiswa berusaha merobohkan pagar utama serta membakar ban bekas di samping pagar utama DPRD Kota Bogor . Aksi mereka terlihat dibiarkan tanpa dihalangi oleh petugas baik anggota Sat Pol PP maupun kepolisian yang berjaga mengamanan jalannya aksi demi mahasiswa tersebut.
Sementara Pasca kejadian robohnya pagar utama DPRD Kota Bogor, korlap Fadhil Ismayana menyampaikan permohonan maaf atas kejadian itu.
“Saya mohon maaf sebesar-besarnya disengaja atau tidak disengaja, terkait dirobohkannya pagar utama DPRD Kota Bogor,” ungkap Fadhil
Fadhil Ismayana juga menyampaikan orasinya yang menuntut kenaikan harga BBM pertalite dan solar bersubsidi berada dikisaran Rp 8.500 per liter – Rp 10.000 per liter. Bahkan kenaikan harga BBM dinilainya sangat merugikan masyarakat Indonesia.
“Kenaikan harga BBM ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat yang meningkat sehingga itu akan mengganggu kestabilan nasional yang nantinya akan memicu gejolak massa dimana-mana. Pada akhirnya meningkatkan kemiskinan, kemelaratan, ketertindasan, kezaliman yang menimpa kepada rakyat menengah kebawah ini sangat kejam dan biadab terhadap rakyat,” jelasnya.
Secara tegas, Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat Universitas Pakuan bersama Institut Pertanian Bogor, menolak kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi, dan mendesak DPRD Kota Bogor untuk menyampaikan penolakan terkait kenaikan harga BBM bersubsidi Pertalite dan Solar.
Editor : Adjet