Cuaca Ekstrim Hingga Akhir Mei 2020, BMKG : Terutama di Wilayah Bogor Barat

BRO,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah Bogor memperkirakan wilayah Kabupaten Bogor dan sekitarnya dalam sepekan terakhir ini bakal diguyur hujan. Berdasarkan pengamatan BMKG, hingga akhir Mei 2020 wilayah kabupaten Bogor masih berpeluang terjadinya cuaca ekstrim.

“Dalam seminggu terakhir hujan kerap kali mengguyur wilayah Bogor Barat hingga Banten dan sekitarnya. Berdasarkan pantauan kami peluang cuaca ekstrim masih akan terjadi dan berpotensi bencana alam, baik longsor maupun banjir. Jadi masyarakat harus tetap waspada,” kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Citeko, Bogor, Asep Firman Ilahi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/05/2020).

Asep menjabarkan, dalam Dasarian I Mei anomali suhu permukaan laut Jawa -0.25 s/d 0.25°C dan selatan Jawa dengan kisaran anomali SST antara -0.25 s/d +2°C. Permukaan laut yang hangat cenderung memberikan suplai uap air yang cukup untuk proses terjadinya hujan.

“Anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) wilayah Jawa Barat, masih menjadikan daerah ini sebagai daerah pembentukan awan (OLR ≤ 220 W/m2) terutama di Jawa Barat bagian barat,” katanya.

Sementara angin baratan, lanjutnya, masih mendominasi wilayah Indonesia. Angin baratan yang bertiup umumnya lebih kuat dibandingkan klimatologisnya. Angin dari Selatan mendominasi wilayah Indonesia, kecuali Sumatera dan Jawa bagian barat. “Aliran massa udara dari selatan umumnya lebih kuat dibandingkan klimatologisnya.”

Menurut Asep, fenomena di atas menyebabkan peluang terjadinya cuaca ekstrim di kabupaten Bogor masih tinggi hingga akhir Mei nanti. Wilayah kabupaten Bogor bagian barat dengan peluang tertinggi terjadinya cuaca ekstrim tersebut dibanding dengan bagian wilayah yang lain.

“Untuk itu dihimbau kepada masyarakat agar tetap waspada bencana alam cuaca ekstim ditengah pandemi Covid-19 ini. Daerah dengan kemiringan lahan >45 derajat sangat rawan terjadi banjir bandang dan tanah longsor ketika hujan berturut-turut minimal 3 hari sebelumnya,” jelas Asep.

Menurut dia, hujan deras biasanya disertai angin kencang dan petir. Hindari sambaran petir yang bisa menginduksi manusia pada peralatan elektronika yang digunakan pada saat terjadi petir. “Berlindung pada tempat yang aman untuk menghindari angin kencang dan tanaman roboh dan benda jatuh,” pungkasnya.

Untuk diketahui, cuaca ekstrim disebut menjadi penyabab utama bencana longsor yang menyapu habis Kampung Sluduk, Desa Wangun Jaya, Leuwisadeng, Kabupaten Bogor pada Rabu (13/05/2020) dini hari.

Penulis : Redaksi Si Bro
Editor   :  Arie Surbakti