Olahraga Nyaman Akhir Pekan, Di Pedestrian Lingkar Istana Bogor dan Kebun Raya..
BRO. Dibukanya kembali jalur Pedestrian Lingkar Istana Bogor dan Kebun Raya , disambut gembira warga Bogor, yang biasa memanfaatkan untuk berolahraga di akhir pekan Sabtu-Minggu.
“Asik dong, bisa joging lagi ,di pedestrian , yang selama ini ditutup sementara. Ya kami berharap Pemkot Bogor, jangan menutup pedestrian itu, yang menjadi sarana olahraga sambil cuci mata,” ujar kristin warga Bubulak ketika dimintai komentarnya terkait pedestrian sebagai sarana olah raga.Jum’at(15/10)
lain lagi komentar Irma Hutabarat bersama komunitas sepedanya, selalu memanfaatkan akhir pekan bersepda santai di pedestrian tersebut.
Menurutnya, pedestrian Lingkar Istana Bogor, sangat nyaman digunakan untuk berolahraga maupun bersua foto di Tugu Kujang dan Lawang Salapan dengan latar belakang Gunung Salak.
Baca Juga : Kabar Baik , Zona Merah Pergi, Kota Bogor Kembali ke Zona Oranye Covid-19
” kami selalu foto selfie, sambil beristirahat sekedar melepas lelah di pedestrian , Lawang Salapan maupun pintu utama Istana Bogor,”ungkap Irma dari Perumahan Yasmin Bogor.
Hal senada juga dilontarkan Fredy, sangat merindukan “joging” di seputaran pedestrian bersama teman barunya, di sana. Bahkan dia juga menyarankan perlu ditambah fasilitas penunjang seperti tempat air minum -PDAM , di jalur pedestrian tersebut. Kalau pun ada, perlu perawatan agar tetap berfungsi baik.
“Aku rindu dengan suasananya, banyak tontonan unik dan lucu di sepanjang pedestrian itu, seperti komunitas gowes maupun sang kakek jalan santai sambil bawa hewan piarannya,”katanya
Dia menyarankan, Pemkot bisa menempatkan petugas untuk mengingat warga agar tidak berkerumun dan memakai masker sehingga dapat mencegah penyebaran Covid-19 di klaster pedestrian.
Baca Juga :Di Kota Bogor, Klaster Perkantoran Paling Berbahaya Penyebaran Covid-19
Sebelumnya, Pemkot Bogor terpaksa menutup untuk segala aktivitas setiap akhir pekan di pedestrian lingkar Istana dan kebun Raya Bogor, setelah Kota Bogor bertahan di zona Merah Covid-19 hingga pekan lalu.
Pedestrian Lingkar Istana Bogor, selama ini memang menjadi jalur favorit bagi warga bogor, untuk berolahraga maupun hanya sekedar jalan-jalan pagi hingga sore hari.
Menurut Walikota Bima Arya, dibukanya kembali pedestrian Lingkar Istana Bogor, setelah Kota Bogor memasuki zona Oranye Covid-19. Namun demikian tetap dengan pengawasan ketat agar tidak dimanfaatkan berkumpul yang bisa beresiko terhadap penyebaran Virus Covid-19.
“Anggota Satpol PP, akan berpatroli sepanjang pedestrian tersebut.Artinya jalur pedestrian itu ,betul-betul dimanfaatkan untuk berolahraga bukan dijadikan tempat berkumpul,” tegas Bima Arya.
di zona Oranye Covid-19, menurutnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali melakukan relaksasi kepada sejumlah sektor di masa Pembatasan Sosial Berbasis Mikro dan Komunitas (PSBMK) yang diperpanjang hingga 27 Oktober 2020.
Baca Juga :Kota Bogor Kembali Di Zona Merah Atau Resiko Tinggi Penularan Covid-19. Ini Penyebabnya..?
“Artinya Relaksasi penyesuaian jam operasional unit usaha, seperti restoran, kafe, retail modern dan lain sebagainya yang diperbolehkan makan di tempat (dine in) sampai jam 9 malam, setelah jam itu masih diperbolehkan layanan antar dan take away. Namun tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Pemkot Bogor juga memperketat perkantoran yang menjadi salah satu klaster penularan cukup tinggidi Kota Bogor. Untuk itu, Walikota Bima Arya mempersilahkan dinas instansi maupun kantor swasta memanfaatkan sejumlah taman ruang terbuka untuk kegiatan rapat ,sebagai salah satu cara menejemen resiko risiko penularan Covid-19 di kantor.
“Kita dorong untuk rapat atau aktivitas di luar,silahkan di rapat ditaman mana pun, tinggal berkoordinasi saja dengan Bidang Pertamanan (Disperumkim),”katanya.
Ada sejumlah lokasi taman untuk sementara yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat rapat ruang terbuka yaitu Taman Ekspresi-Sempur, Taman Peranginan , di jalan Sudirman, Taman Heulang di Jalan Heulang dan Taman Kencana- Babakan Bogor ,Tengah Serta Lapangan Kresna di jalan Arjuna, Bantarjati Bogor Utara.
Penulis : Rizky Multri Prayasa
Editor : Azwar Lazuardy