Sambil Beler Maksa Minta Uang, Anak Punk Jalanan Dirazia Resahkan Warga Leuwiliang Bogor
BRO. LEUWILIANG BOGOR – Sejumlah anak Punk jalanan yang diduga sering meresahkan masyarakat terutama di sekitar Terminal Leuwiliang Kabupaten Bogor, terpaksa digelandang ke kantor Kecamatan setempat untuk mendapatkan pembinaan dan pendataan.
Dalam razia penyakit masyarakat (Pekat) oleh tim gabungan Anggota Polsek dan Sat Pol PP Kecamatan Leuwiliang kabupaten Bogor itu berhasil mengamankan 7 orang remaja anak punk karena kedapatan berkeliaran di sekitar terminal.
Sejumlah warga di sana sempat merasa takut dan mengaku resah .Pasalnya mereka anak Punk itu dalam kondisi mabuk alias beler meminta uang secara paksa sehingga warga merasa tidak nyaman atas kehadiran anak Punk dengan modus ngamen.
Baca Juga :Pemkot Bogor Ada Apa ? DPRD Desak Kafe Bajawa Ditindak Tegas
” Ini sebagai tindaklanjut dari laporan warga yang mulai resah dengan keberadaan anak Punk jalanan yang nongkrong di sekitar Terminal Leuwiliang.Kami terpaksa mengambil tindak bersama Polsek Leuwiliang untuk melakkan razia anak Punk,”ujar Oding Rukmana, Danru Sat Pol PP Leuwiliang, Kamis (15/12)
Penertiban anak jalanan Punk ini, ungkap Oding sekaligus untuk mencegah dan antisipasi penyakit masyarakat lainnya terutaman di sekitar Terminal Leuwiliang.
“Khawatir mereka (anak Punk) bisa berdatangan ke Leuwiliang karena dianggap aman. Razia ini untuk memberikan efek jera kepada anak punk jalanan,” katanya
Baca Juga :Tolak KUHP dan Kenaikan BBM, DPRD Kota Bogor Janji Aspirasi Mahasiswa Disampaikan ke Jokowi
Hal serupa diungkapkan, Kapolsek Leuwiliang, Kompol Agus Supriyanto setelah mendapat laporan dari masyarakat, kemudian langsung berkoordinasi dengan Camat Leuwiliang dan bersama petugas Trantib Satpol PP Kecamatan Leuwiliang mengadakan penertiban, selanjutnya mereka didata dan dilakukan pembinaan terhadap sejumlah anak punk yang terjaring operasi.
“Kemarin saya terima laporan dari masyarakat terkait banyak nya anak punk di wilayah leuwiliang yang sambil ngamen tapi matanya meler, mabuk membuat masyarakat takut,” pungkas Kompol Agus.
Editor : Adjet