Memperingati Hari Bumi 2022, Indocement Lakukan Gerakan Taman Pohon Serentak
Antonius Marcos : Indocement, di Tahun 2021 telah menanam hampir 150.000 pohon Multi Spesies di tiga lokasi pabriknya.
BRO. Momentum peringatan Hari Bumi atau Earth Day, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (“Indocement” atau “Perseroan”), menandainya dengan melakukan gerakan taman pohon bersama di seluruh area operasionalnya yang meliputi Kompleks Pabrik Citeureup, Kompleks Pabrik Cirebon, dan Kompleks Pabrik Tarjun. Jum’at (22/4).
Gerakan taman pohon bersama di area pabrik ini merupakan bagian dari agenda rutin tahunan Indocement, dalam meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap bumi sebagai tempat tinggal manusia.
Tema Hari Bumi 2022 yaitu #InvestInOurPlanet atau “Berinvestasi di Planet Kita”. Pada kegiatan tersebut, Indocement juga mengajak perwakilan pemangku kepentingan dari masyarakat sekitar yaitu beberapa kelompok tani (poktan).
“Pohon yang ditanam juga bisa berfungsi sebagai windbreaker atau shelterbelt dari proses produksi Indocement serta, meningkatkan suplai oksigen dan penyerapan CO2, meningkatkan penyerapan air dan dapat menurunkan temperatur udara,”jelas Direktur & Sekretaris Indocement , Antonius Marcos, dalam press realase,Jum’at (22/4)
Menurut Antonius, momentum Hari Bumi, Indocement mengajak seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk terus menjaga kelestarian lingkungan hidup demi masa depan bumi melalui kegiatan-kegiatan yang berdampak positif kepada lingkungan.
“Pelestarian lingkungan harus dilakukan, seperti menanam pohon, menghemat penggunaan energi, menggunakan transportasi umum, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai ataupun mengkonsumsi produk-produk daur ulang,”kata Antonius.
Dibagian lain, Perseroan menyadari kegiatan pertambangan yang dilakukan berpotensi menimbulkan dampak bagi lingkungan. Oleh sebab itu, Perseroan selalu berupaya untuk mengurangi dampak kerusakan lahan melalui rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dan rencana reklamasi lahan pasca tambang.
“Indocement, tahun 2021 telah menanam hampir 150.000 pohon multi spesies di tiga lokasi pabriknya. Ini dilakukan sebagai upaya melakukan kegiatan reklamasi pasca tambang,”ungkapnya.
Dibagian lain, Komitmen Keberlanjutan Indocement salah satunya terobosan hijau yang telah dilakukan Indocement yaitu memproduksi semen hijau yang ramah lingkungan. Bahkan
Indocement telah meluncurkan Semen Hidraulis yang proses produksinya menghasilkan CO2 yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan jenis semen portland.
“Proses produksi semen hidraulis mampu mengurangi pemakaian klinker sebesar 10%–13% dan jumlah energi batu bara sehingga jumlah CO2 yang dihasilkan menjadi berkurang,”papar Antonius
Berdasarkan data 2021, Indocement juga berhasil menambah jumlah penggunaan bahan bakar alternatif sampai dengan 12,2%. Perseroan menargetkan penggunaan bahan bakar alternatif hingga 25% di 2025.
Upaya keberlanjutan lainnya, dalam rilis Indocement juga dijelaskan adanya penurunan emisi GRK Scope 1 yang dihasilkan Perseroan tahun 2021 menjadi 606 kg CO2/ton semen ekuivalen dari tahun sebelumnya yaitu 623 kg CO2/ ton semen ekuivalen.
“Indocement melakukan berbagai upaya untuk melestarikan lingkungan dan telah mendapatkan evaluasi dari pemerintah,”pungkas Antonius.
Hal ini ditandai dengan perolehan PROPER Hijau bagi Kompleks Pabrik Citeureup, Kompleks Pabrik Cirebon, dan Kompleks Pabrik Tarjun yang menunjukkan bahwa pengelolaan lingkungan tidak terbatas hanya pada yang dipersyaratkan, namun berkesinambungan dalam pemeliharaan dan pelibatan masyarakat.
Seperti diketahui, Indocement adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia. Saat ini Indocement dan entitas anaknya bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap-pakai, serta tambang agregat dan trass, dengan jumlah karyawan sekitar 5.000 orang.
Indocement mempunyai 13 pabrik dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 25,5 juta ton semen. Sepuluh pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua pabrik di Kompleks Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat; dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Editor : Adjet.