News

Tekan Disparitas, Kominfo Genjot Internetifikasi di KEK NTT 

Ada Sebanyak 9.113 Titik, Belum Tersedia Layanan Internet Termasuk NTT

BRO. Pandemi Covid-19 merupakan momentum bagi Pemerintah untuk mendorong pemanfaatan dan penggunaan infrastruktur telekomunikasi dan informatika sebagai pondasi dasar kehidupan kini dan masa depan.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, saat ini Pemerintah tengah fokus untuk meningkatkan rasio dan menurunkan disparitas Internetifikasi di berbagai wilayah di Indonesia, terutama di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

” Kementerian Kominfo untuk memastikan ketersediaan infrastruktur TIK di-deploy secara memadai baik dari rasio internetifikasi maupun dipasritas internet antarwilayah. Di mana masih ada 12.548 desa di seluruh Indonesia yang belum terjangkau sinyal 4G dan sekitar 150.000 titik layanan publik yang belum terjangkau akses Internet cepat,” paparnya dalam Rapat Koordinasi Dukungan Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi di Wilayah Pariwisata Super Prioritas Provinsi Nusa Tenggara Timur, di Manggarai Barat, Jum”at (25/09/2020).

Hasil monitoring quality of service (QoS), jelas Menteri Kominfo,cakupan layanan internet di Indonesia yang dilakukan Kementerian Kominfo dan operator seluler, dari 83 ribu lebih desa dan kelurahan di Indonesia masih terdapat 12 ribu desa dan kelurahan yang belum tersedia layanan sinyal 4G.

“Yang dikenal bapak kepala desa sebagai blankspot, titik atau cakupan yang belum tersedia layanan internet sebanyak 9.113 titik, termasuk di NTT,” ujarnya.

Di Provinsi NTT, menurut Menteri Johnny masih terdapat 645 desa dan kelurahan blankspot yang belum terjangkau sinyal 4G. Pembangunan BTS untuk mengurangi daerah blankspot akan dibagi dalam dua kategori.

“542 desa dan kelurahan yang menjadi wilayah kerja BLU BAKTI Kominfo (untuk pembangunannya). Ini yang masuk daerah 3T. Dan sisanya 103 desa dan kelurahan non-3T yang menjadi wilayah kerja mitra Kominfo, yakni operator seluler,” jelasnya.

Percepatan pembangunan infrastruktur TIK di Manggarai Barat menurut Menteri Kominfo dilakukan untuk mendukung realisasi Labuan Bajo sebagai salah satu dari Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

“Yang sekaligus akan menjadi tuan rumah bagi pagelaran internasional, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN Summit 2023,” ujarnya.

Kawasan Manggarai Barat menurut Menteri Kominfo telah ditetapkan Presiden sebagai Destinasi Super Prioritas dan akan dibangun pula Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

“ Dibangun Community Based Tourism agar masyarakat bisa mengambil bagian dalam pengembangan wisata di kawasan ini,” tegasnya.

Hingga akhir tahun 2020, Kementerian Kominfo menargetkan pembangunan 121 lokasi BTS USO 4G di Provinsi NTT.

“Sesuai dengan arahan Bapak Presiden yang merespons pandemi Covid-19 untuk mengembangkan peluang dan kesempatan dengan akselerasi transformasi digital. Pemerintah melakukan reebooting, restart, rethinking, berpikir kembali untuk menjadikan Covid-19 untuk menjadi titik pijakan lompatan baru ekonomi Indonesia,” jelas Menteri Kominfo.

Dari lima arahan Presiden mengenai transformasi digital, Menteri Johnny menyatakan saat ini yang dilakukan oleh Kementerian Kominfo di Kawasan Destinasi Wisata Super Prioritas merupakan upaya menjalankan arahan.

“Soal transformasi digital salah satunya menyelesaikan deployment akses infrastruktur TIK sampai the last mile dimana pelayanan administrasi pemerintahan dan pemukiman masyarakat berada,” Kata Johnny G.Plate.

Menteri Kominfo menyatakan akselerasi transformasi digital juga dilakukan dengan empat langkah lain berkaitan dengan roadmap sektor strategis, legislasi primer, sumberdaya manusia digitial, atau digital talent, dan manajemen sumberdaya atau farming/refarming frekuensi radio.

“Saya datang ke sini bukan hanya untuk Manggarai Barat, tapi saya datang ke NTT bagian dari 34 provinsi Republik ini agar tidak ada sejengkal tanah pun yang tidak menjadi bagian dari Indonesia. Jadi untuk mempersiapkan Indonesia, menyelesaikan tugas yang dimandatkan Presiden untuk menghadirkan sinyal 4G di seluruh wilayah tanah air,” jelasnya.

Menteri Kominfo mengharapkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi didukung dengan bauran pembiayaan.

“Dari rupiah murni APBN, PNBP, dan Dana USO. Beberapa hari lalu saya rapat kerja dengan Komisi I DPR RI membicarakan dengan RKAKL Kominfo 2021. Pembiayaan sudah tertampung di sana,” tuturnya.

Tahun depan, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Kominfo akan membangu 421 BTS baru, sehingga akan terdapat total 542 BTS yang tersebar di 16 kabupaten dan kota.
Selain itu, menurut Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Latif, juga akan dibangun akses internet cepat.

“Dari total 7.652 titik Internet cepat yang dibangun oleh BLU BAKTI, 852 titik berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. 538 titik diantaranya dimanfaatkan untuk sektor pendidikan, sedangkan sisanya dimanfaatkan untuk kantor pemerintahan, pelayanan kesehatan, pusat kegiatan masyarakat, dan sebagainya,” paparnya.

Menurut Dirut Anang Latif, perluasan infrastruktur membutuhkan kolaborasi dan sinergitas dan dukungan Pemerintah Daerah, operator telekomunikasi dan pemangku kepentingan.
“Agar pembangunan BTS dan layanan akses internet gratis berjalan lancar serta tepat guna dan tepat sasaran.

“Kominfo membutuhkan diantaranya perizinan untuk lahan atau penggelaran kabel untuk BTS, koordinasi dalam hal titik lokasi akses internet, juga kerja sama dalam hal pemanfaatan dan perawatan layanan yang telah dibangun tersebut,” jelasnya.

Rapat yang  ditujukan untuk koordinasi percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di NTT itu dihadiri Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi; Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch. Dula, Wakil Bupati Manggarai Timur, Direktur Network Telkomsel Hendri Mulya Syams serta Asisten Sekda Ende, dan perwakilan dari Kabupaten di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch. Dula berulang kali menyampaikan terima kasih atas upaya Pemerintah dalam menghadirkan akses telekomunikasi 4G dan internet di wilayahnya. “Kabupaten Manggarai Barat patut berbangga karena pertama kali sebagai lokasi dipasangny Super Wifi pertama di NTT,” jelasnya.

Penulis  : SP  Kemenkominfo
Editor    : Azwar Lazuardy

Show More

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button