BRO. KOTA BOGOR – Pemerintah Kota Bogor terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan ketertiban dan kenyamanan publik. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah penertiban aktivitas mengamen di angkutan umum, yang kerap dikeluhkan warga dan wisatawan.
Insiden viral yang melibatkan wisatawan asal Jepang yang merasa terganggu oleh pengamen di dalam angkot menjadi salah satu pemicu langkah tegas ini. Merespons hal tersebut, Pemkot Bogor tidak hanya melakukan penertiban, tetapi juga memberikan solusi kreatif: merangkul para pengamen menjadi bagian dari program pembinaan musisi kota.
Melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), lebih dari 100 eks pengamen mengikuti proses audisi. Hasilnya, terbentuk 17 grup musik yang kini tampil secara resmi dalam berbagai agenda kota.
“Kami tempatkan mereka di titik-titik strategis seperti Alun-alun Kota Bogor, Taman Ekspresi, Taman Heulang, dan food court Sempur. Ini bentuk komitmen kami untuk meningkatkan kualitas hiburan kota dan menata ruang publik,” jelas Kepala Disparbud Kota Bogor, Iceu Pujiati, Rabu (30/4/2025).
Iceu juga membuka peluang kerja sama bagi hotel, kafe, restoran, warung tenda, dan instansi lain yang ingin menghadirkan hiburan musik berkualitas.
“Kami sudah punya daftar musisi binaan, tinggal pilih sesuai kebutuhan. Hubungi saja Disparbud,” tegasnya.
Langkah progresif ini turut ditunjukkan dalam acara Pekan Panutan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
Empat musisi eks pengamen tampil memukau di Balai Kota Bogor, membuktikan bahwa mereka layak mendapat panggung resmi.
“Ini adalah bentuk pengakuan dan penghargaan. Mereka bukan lagi pengamen jalanan, tapi musisi Kota Bogor,” ujar Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, Senin (28/4/2025).
Dedie menegaskan bahwa program ini bertujuan menciptakan ketertiban, sekaligus memberikan jalan baru yang lebih bermartabat bagi para eks pengamen. Ia juga menginstruksikan Satpol PP dan Dishub untuk terus melakukan pengawasan agar aktivitas mengamen di angkutan kota tidak kembali marak.
“Kami ingin setiap sudut kota menghadirkan kenyamanan, dan setiap musisi jalanan punya peluang tampil di berbagai kegiatan resmi,” katanya.
Pada kesempatan itu, Dedie Rachim bersama Wakil Wali Kota Jenal Mutaqin, Kepala Kejari Meilinda, dan Yantie A. Rachim bahkan sempat berduet dengan para musisi kota, menandai transformasi luar biasa dari jalanan ke panggung kehormatan.
Editor : Adjet