Temuan spesies ubur-ubur laut yang diberi Emerita pangandaran ini telah dipublikasikan secara resmi di jurnal taksonomi bergengsi, Zootaxa, pada tanggal 5 Mei 2025.
BRO, BOGOR, – Tim peneliti dari IPB University bersama Universitas Medan Area temukan spesies baru undur-undur laut dari genus Emerita, di Pantai Selatan Jawa. Spesies baru undur-undur laut yang ditemukan di dua lokasi pantai yakni pantai Pangandaran dan Pantai Cilacap itu diberi nama Emerita pangandaran.
Peneliti yang juga merupakan dosen Departemen Biologi Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Dr Achmad Farajallah mengatakan, temuan spesies ubur-ubur laut yang diberi Emerita pangandaran ini telah dipublikasikan secara resmi di jurnal taksonomi bergengsi, Zootaxa, pada tanggal 5 Mei 2025.
“Emerita pangandaran memiliki ciri khas pada bagian tepi depan karapas (cangkang punggung) yang bergerigi (crenulate), berbeda dengan E emeritus yang tepinya halus,” jelas Dr Achmad Farajallah yang menjadi penulis utama publikasi ini.
Namun, dalam ekspedisi ilmiah di Pantai Pangandaran dan Cilacap, para peneliti menemukan spesimen yang secara morfologi dan genetik berbeda.
Undur-undur laut, atau dikenal juga sebagai mole crab, merupakan krustasea kecil penghuni pantai berpasir. Sebelumnya, hanya satu spesies dari genus Emerita yang diketahui hidup di perairan Indonesia, yaitu Emerita emeritus.
Temuan ini diperkuat dengan analisis DNA mitokondria gen COI yang menunjukkan jarak genetik sebesar 15–16 persen antara kedua spesies, menandakan perbedaan yang signifikan secara evolusioner.
Spesimen Emerita pangandaran dikoleksi dari zona intertidal (pasang surut) pantai berpasir kasar di Pangandaran dan Cilacap, dan kini telah disimpan di Museum Zoologicum Bogoriense sebagai bahan referensi ilmiah.
Sementara itu, Prof Yusli Wardiatno, dosen Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan IPB University yang terlibat dalam penelitian bersama peneliti muda Dr Vinna Windy Putri serta Dr Nisfa Hanim dari Universitas Medan Area, mengatakan penemuan Emerita pangandaran memberikan kontribusi penting dalam memperkaya daftar keanekaragaman hayati krustasea di Indonesia.
“Spesies ini menambah kekayaan biodiversitas fauna pantai berpasir yang sebelumnya belum teridentifikasi secara ilmiah. Temuan ini sekaligus menunjukkan bahwa masih banyak potensi spesies baru yang menanti untuk ditemukan di wilayah pesisir Indonesia,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pemahaman yang lebih mendalam terhadap biodiversitas ini sangat penting sebagai dasar pengelolaan sumber daya pesisir yang berkelanjutan.
Temuan Emerita pangandaran menambah daftar panjang spesies unik dari kawasan tropis Indonesia. Ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya riset ekosistem pesisir yang berkelanjutan.
Penelitian ini didukung oleh hibah pascadoktoral IPB University dan program Penelitian Dasar Unggulan dari Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek RI.
Editor : MS Permana