Somasi Kedua Dilayangkan, Sembilan Bintang Desak Kepala Puskesmas Sempur Kota Bogor Bertanggung Jawab
LBH Ansor dan Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH NU) termasuk Organisasi Mahasiswa Turut Mengawal Kasus tersebut

BRO. KOTA BOGOR – Kantor Hukum Sembilan Bintang & Partners resmi melayangkan somasi kedua kepada Kepala Puskesmas Sempur, Kota Bogor, terkait dugaan pelayanan kesehatan yang tidak profesional.
Ketua tim kuasa hukum, Adv. Rd. Anggi Triana Ismail, S.H., menegaskan bahwa somasi ini menyangkut perlakuan tidak layak terhadap kliennya, seorang tokoh agama di Kota Bogor.
Menurut Anggi, peristiwa ini bermula saat kliennya, Kyai Haji AW, mendatangi Puskesmas Sempur untuk memeriksakan sakit giginya sekaligus mengantarkan istrinya guna mendapatkan surat rujukan ke rumah sakit.

Namun, pihak Puskesmas diduga mengabaikan pelayanan terhadap kliennya dan tidak memberikan kepastian waktu pemeriksaan. Karena merasa diperlakukan tidak adil, Kyai Haji AW mengadukan kejadian ini kepada Pemerintah Kota Bogor.
Baca Juga : Puskesmas Sempur Bogor Diduga Ancam Pasien, Sembilan Bintang Layangkan Somasi
Namun pengaduan tersebut berbuntut panjang. kliennya menerima pesan WhatsApp dan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai suami dokter gigi di Puskesmas Sempur.
Dalam komunikasi tersebut, penelpon tersebut mempertanyakan alasan pelaporan dan bahkan mendatangi rumah Kyai Haji AW tanpa izin.
Baca Juga : Begini Tanggapan Dinkes Kota Bogor Soal Dumas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Sempur
Tak hanya itu, diduga suami dokter gigi dengan sesumbar menyebut bahwa dirinya kenalan Walikota Bogor terpilih Dedie A Rachim.
“Suami dokter gigi ini mengetuk pintu dengan nada tinggi, kemudian langsung menunjuk wajah klien kami dan memaksanya duduk untuk meminta penjelasan. Klien kami merasa terintimidasi dan terancam,” ungkap Kuasa Hukum ADV. R Anggi SH dalam keterangan pers di Kantor PWI Kota Bogor, Jumat (14/2).
Atas tindakan tersebut, pihak kuasa hukum dari Sembilan Bintang akan menempuh dua langkah hukum, yakni pelaporan terkait buruknya pelayanan publik berdasarkan UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dan dugaan tindak pidana berupa ancaman serta intimidasi yang dilakukan oleh suami dokter gigi sesuai dengan Pasal 335 dan Pasal 167 KUHP.
Selain Kantor Hukum Sembilan Bintang & Partners, kasus ini juga mendapat perhatian dari LBH Ansor dan Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH NU) termasuk Organisasi Mahasiswa Turut Mengawal Kasus tersebut.
Abdul Rozak dari LBH Ansor memastikan LBH Ansor bersama organisasi mahasiswa Islam di Bogor akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.
Menurutnya tindakan yang dilakukan oleh suami dokter gigi tersebut mencederai nilai-nilai Islam dan budaya Indonesia.
“Tindakan intimidasi dan kekerasan ini jelas mencoreng nama baik Wali Kota terpilih, mengingat pelaku mengaku sebagai orang dekat Wali Kota. Padahal, seorang pemuka agama seperti Kyai Haji AW seharusnya dirangkul, bukan justru mengalami perlakuan tidak menyenangkan,” ujar Abdul Rozak.
Dalam somasi ke dua, kuasa hukum menuntut agar Puskesmas Sempur dan Dinas Kesehatan Kota Bogor segera mengambil langkah tegas dan bisa Muhasabah atau introspeksi atau otokritik dalam perbaikan pelayanan kesehatan.
” Ke dua, pihak Puskesmas meminta maaf secara terbuka dihadapan media kepada Kyai Haji AW dan mengevaluasi pelayanan kesehatan agar insiden serupa tidak terulang di masa depan” pungkas Anggi SH
Editor : Adjet