Sidak Pelayanan di Puskesmas Cijeruk Bogor, Camat Septa Arogan Usir Wartawan ?
BRO. KABUPATEN BOGOR – Camat Cijeruk Kabupaten Bogor, Septa Siswa dinilai arogan dan pelecehan terhadap profesi wartawan . Pasalnya wartawan dari salah satu media lokal Bogor diusir dan dilarang meliput kegiatan Inspeksi mendadak ( sidak) terkait keluhan warga terhadap buruknya pelayanan kesehatan di Puskesmas Cijeruk, Kabupaten Bogor.
Larangan peliputan kegiatan sidak Camat justru semakin memperlihatkan indikasi buruknya pelayanan kesehatan di Puskesmas Ironisnya ,larangan meliput itu dilakukan Staf Kecamatan Cijeruk yang mengaku atas perintah Camat ,Sapta Siwa .
“Disuruh pulang kata bapak (Camat Cijeruk-red),” ujar staf Kecamatan Cijeruk , Kamis (15/09/22 ).
Padahal pengakuan wartawan tersebut, dirinya diundang Camat untuk meliput kegiatan Sidak di Puskesmas Cijeruk Kabupaten Bogor.
Namun sayangnya saat dikonfirmasi oleh watawan bersangkutan melalui telpon , Camat Septa yang sudah dikenalnya itu tidak memberikan penjelasan apapun.
Sementara sikap arogan Camat Cijeruk Septa, ditanggapi serius beberapa wartawan di Bogor .
“Apapun bentuknya, sikap arogan Camat dinilai sudah melecehkan profesi wartawan, ini tidak boleh terjadi. Seorang Camat seharusnya bisa bermitra dengan wartawan agar informasi pembangunan di wilayahnya bisa diketahui warga masyarakat melalui pemberitaan di media pers,” ungkap Azwar mantan Ketua PWI Bogor.Rabu (21/9)
Menurutnya, Profesi wartawan dalam melakukan aktivitas Jurnalistiknya dilindungi Undang-Undang No. 40 tahun 1999 tentang Pers serta dilandasi etika pers yang diatur dalam Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI). Bahkan diperkuat dengan nota kesepahaman antar Dewan Pers dan Polri yang diperbaharui pada Februari 2007.
“ Jadi Segala bentuk penghinaan atau pelecehan terhadap profesi termasuk profesi jurnalis/wartawan tidak dibenarkan. Apalagi menghalang-halangi wartawan yang sedang bertugas, selain merupakan tindak pidana yang dilarang oleh UU Pers, hal itu juga merupakan pelanggaran berat terhadap asas-asas demokrasi dalam suatu negara,” jelas wartawan senior di Bogor.
Oleh karenanya, Dia menghimbau para pejabat publik termasuk camat agar tidak melakukan pelecehan maupun ancaman terhadap wartawan yang tengah menjalankan tugas jurnalistik.
“Apabila ada pihak yang merasa dirugikan akibat pemberitaan tersebut, maka dapat menggunakan Hak Jawab seperti yang sudah diatur dalam UU Pers ,”pungkasnya
Untuk diketahui, warga masyarakat Cjeruk kabupaten Bogor mengeluhkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Cijeruk. Bahkan mereka dengan terpaksa harus berobat ke Puskesmas Balekambang, Batu tulis Kota Bogor dengan jarak tempuh cukup melelahkan.
“kalau boleh jujur kinerjanya pada saat warga sudah antri, kadang tenaga kesehatan baru datang jam delapan dan setengah dua belas sudah pada pulang. Kalau kuota sudah habis pasien disuruh pulang, paling mentok dan ditutup” ungkap Ujang warga di sana dengan nada kesal.
Bukan saja buruknya pelayanan kesehatan , warga juga terkadang dipersulit minta surat keterangan rujukan untuk berobat ke rumah sakit.
“Kami berharap pelayanan kesehatan dipuskesmas Cijeruk lebih ditingkatkan karena warga butuh pelayanan, karena warga sangat membutuhkan untuk berobat ,” pinta warga
Menanggapi keluhan warga terkait pelayanan kesehatan , seperti dikutip www.pakuanraya.com , Kepala Puskesmas Cijeruk, Dr Linda Halim menjelaskan pihaknya memberikan pelayanan kesehatan hingga pukul 14:00 WIB.
Hanya saja diakui Dr.Linda , pasien selesai mendaftar sampai jam 14:00 Wib. Untuk itu pihak Puskesmas membatasi jumlah pasein . Namun demikian apabila ada darurat seperti kecelakaan langsung ditangani.
“Kalau masalah kaya gini masih biasa ya. Disini kan dokternya cuma dua ya, pasiennya banyak bahkan kunjunganya bisa mencapai dua ratus pasien dalam sehari dengan total wilayah 7 desa,” jelasnya.
Bahkan kurangnya tenaga medis juga menjadi hambatan tidak maksimalnya pelayanan kesehatan bagi warga di sana.
“Kita selalu evaluasi kalau kita kurang tenaga kita lapor ke dinas kesehatan, memang tenaga masih kurang dari dokter dan juga dinas tau kita juga sering lapor,” pungkasnya
Editor : Adjet