Berita UtamaNews

Polda Jatim Paksa 6.664 Kendaraan Pemudik Putar Arah Lagi

Dilarang Mudik

BRO, Polda Jawa Timur memaksa 6.664 kendaraan  yang nekat mudik untuk putar balik. Jumlah itu terdiri dari 1.998 kendaraan roda dua (sepeda motor), 4.347 kendaraan roda empat (mobil) dan 319 kendaraan umum.

Penyekatan kendaraan yang hendak melintas di wilayah perbatasan dengan Provinsi Jawa Timur ( Jatim), semakin diperketat.

Tercatat sejak keluarnya larangan mudik oleh pemerintah pada Jumat (24/4/2020) ada 6.664 kendaraan yang dipaksa putar balik oleh jajaran Polda Jatim.

Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Budi Indra Dermawan mengatakan,, setidaknya ada delapan pos penyekatan atau pembatasan kendaraan yang ada di perbatasan wilayah.

Lokasinya berada di Ngawi, yang terdiri dari jalan tol dan juga di arteri, Magetan yang berbatasan dengan Karanganyar (Cemoro Sewu).

Pemeriksaan dan penyekatan kendaraan tersebut akan dilakukan di 18 titik pos pengamanan terpadu dan pos-pos check point di jalur tikus dan perbatasan.

“Ponorogo (Badegan), Bojonegoro (Cepu), Pacitan (Kecamatan Donorojo), Tuban (Kecamatan Bancar), dan di Banyuwangi (pelabuhan Ketapang),” katanya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/5/2020).

Sejak awal diberlakukan hingga Rabu (7/5/2020), kata Budi tercatat sudah ada 6.664 kendaraan yang dipaksa putar balik lantaran disinyalir hendak melakukan perjalanan mudik.

Dari jumlah tersebut, yang paling banyak dilewati kendaraan pemudik adalah di wilayah Ngawi yakni di ruas tol Solo – Ngawi atau pun di jalan arterinya.

Karena jumlah kendaraan pemudik yang melintas di jalur tersebut mencapai 3.702 kendaraan.

Terdiri dari 2.959 kendaraan pribadi roda empat, 622 kendaraan roda dua, dan sisanya 121 kendaraan umum.

Tidak sedikit yang diminta putar balik meskipun sudah memperlihatkan suket kepada petugas jaga.

“Suket itu bukan syarat utama (bisa melintas), tapi juga tergantung dengan penilaian petugas yang ada di lapangan,” tuturnya.

Penulis: Redaksi si Bro

Editor: Adi Kurniawan

Show More

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button