BOGOR KABUPATEN-BRO, Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksi pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor tahun 2020 ini bakal tembus angka 6 juta jiwa. Dengan jumlah itu, maka Kab Bogor masih menjadi kabupaten/kota dengan penduduk terbanyak se Indonesia.
Tingginya populasi penduduk ini, jika tak dikelola dengan baik,bakal menjadi persoalan serius bagi keberlangsungan program pembangunan di Bumi Tegar Beriman.
“Pemkab Bogor harus menjadikan ini sebagai potensi positif. Penyelenggaraan pembangunan harus partisipatif,” ujar Anggota Komisi I DPR Fadli Zon saat dihubungi Bogor Network, Selasa malam (18/2/2020).
Anggota Fraksi Gerindra dari Daerah Pemilihan Jawa Barat V itu mengatakan, akselerasi pembangunan di Kab Bogor juga harus menggunakan semua potensi pembiayaaan baik dari APBN, APBD, dari BUMN dan BUMD. Pemkab juga harus membuat program menarik agar dapat menggaet pihak swasta dalam melancarkan roda pembangunan.
“Prioritas-prioritas pembangunan perlu direalisasikan. Bogor harus jadi destinasi wisata bukan jadi transit. Potensi pariwisata luar biasa besar mulai dari wisata alam, wisata sejarah, wisata religi, wisata budaya, kuliner dll. Saya yakin bupati dan wakilnya mampu merealisasikannya,” paparnya.
Saat ini angka terakhir jumlah penduduk Kabupaten Bogor pada 2019 sebanyak 5.965.410 jiwa dengan komposisi, laki-laki 3.045.174 jiwa dan perempuan 2.920.236 jiwa. Jumlah tersebut lebih banyak sekitar dua persen dari jumlah penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 2018 yaitu 5.840.907 jiwa.
“Kita perkirakan 2020 penduduk Kabupaten Bogor akan tembus enam juta jiwa,” ujar Kasi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik pada BPS Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani di Cibinong, Bogor.
Sementara, jumlah penduduk Jawa Barat sendiri pada 2019 mencapai 49,02 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk laki-laki di Jawa Barat mencapai 24,8 juta jiwa sedangkan perempuan sebanyak 24,2 juta jiwa.
Tiga kabupaten/kota yang memiliki jumlah penduduk terbanyak tiada lain Kabupaten Bogor kemudian Kabupaten Bandung sebanyak 3,7 juta jiwa, dan Kabupaten Bekasi sebanyak 3,7 juta jiwa.
Sementara itu, kota yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit adalah Kota Banjar sebanyak 186 ribu jiwa, Kota Cirebon sebanyak 315,8 ribu jiwa, dan Kota Sukabumi sebesar 326,6 jiwa.
Terkait hal ini, Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan bahwa selain memiliki jumlah penduduk yang banyak, Bogor juga memiliki wilayah yang luas.
Kondisi tersebut, menurut Bupati Ade Yasin membutuhkan strategi percepatan pembangunan yang serius, serta tenaga dan pemikiran yang ekstra.
“Untuk itu, membangun Kabupaten Bogor bukan hanya tugas Pemerintah Kabupaten Bogor semata, namun itu menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujar Ade.
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor saat ini didominasi sektor industri pengolahan karena wilayah ini banyak terdapat pabrik industri. Ada lima wilayah sektor industri pengolahan di Kabupaten Bogor, seperti Kecamatan Kecamatan Cibinong, Citereup, Gunung Putri, Cileungsi, dan Kelapa Nunggal.
Melihat data sebaran tenaga kerja menurut lapangan usaha di Kabupaten Bogor, didominasi perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi sebesar 28,31% dari jumlah penduduk.
Lalu lapangan usaha untuk pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan sebesar 12,92%, pertambangan dan Penggalian 2,03%, industri pengolahan 22,43%, listrik, gas dan air minum 1,53%.
Selain itu untuk konstruksi sebesar 6,96%, perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi 28,31%, transportasi, pergudangan dan komunikasi 6,75%, lembaga keuangan, real estate, usaha persewaan dan jasa Perusahaan 4,09%, dan jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebesar 14,98%.
Sementara untuk lapangan usaha listrik, gas dan air minum paling kecil di angka 1,53%.
Ade juga meminta perusahaan swasta di Kabupaten Bogor terlibat dalam membangun infrastruktur di Kabupaten Bogor melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) masing-masing.
“Saya berharap adanya kontribusi bersama dari perusahaan-perusahaan di Kabupaten Bogor,” sebutnya.
Penulis : TB Anugerah
Editor : Arie Surbakti|Bro-1