Aksi Gerakan Kantong Lober Atasi ODF di Bogor Tengah, Camat Theo : Stop Kebiasaan BAB Sembarangan

BRO. KOTA BOGOR – Aksi Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) di sejumlah pemukiman padat penduduk yang tersebar di enam Kecamatan se Kota Bogor, tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Sebab BAB sembarangan atau Open Defecation Free (ODF) disebagian warga kampung di Kota Bogor masih menjadi kebiasaan yang salah.

Sebut Saja di Kelurahan Sempur Kecamatan Bogor Tengah yang posisinya  persis di bibir Kali Ciliwung  dekat dengan  Istana Bogor  dan Kebon Raya Bogor itu, ternyata sebagian warganya dipemukiman padat penduduk di Kampung Rambutan masih ditemukan kebiasaan BABS.

Mirisnya lagi, pipa paralon pembuangan limbah BAB itu langsung ke Kali Ciliwung. Permasalahan ini juga ditemukan hampir di 10 dari 11 Kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah. Hanya Kelurahan Pabaton yang dinyatakan sudah terbebas Bebas dari BABS sejak tahun 2022 lalu.

Permasalahan Open Defecation Free (ODF) atau kebiasaan BABS, membuat Camat Bogor Tengah, Theo Patricinio Freitas bersama jajaran Forkopimcam dan para Lurah turun langsung ke lapangan dalam upaya mengatasi permasalahan Open Defecation Free (ODF) melalui Gerakan Kantong Lober (Gerakan Pemotongan Paralon Bersama).

Aksi Gerakan Kantong Lober (Gerakan Pemotongan Paralon Bersama). Stop BABS di Kecamatan Bogor Tengah. Foto : boteng

Bahkan Gerakan Aksi Pemotongan Paralon Bersama pada pipa pembuangan saluran BAB ini berlangsung secara simbolis di RW 002 Kampung Rambutan Kelurahan Sempur.

“Gerakan ini bertujuan untuk mengentaskan kebiasaan buang air besar sembarangan dan memperbaiki sanitasi masyarakat dengan membangun fasilitas sanitasi komunal di wilayah-wilayah yang belum memiliki sistem pembuangan yang memadai. Beberapa titik di wilayah Kecamatan Bogor Tengah, termasuk area di sekitar aliran sungai, telah disisir oleh tim untuk memastikan daerah tersebut terbebas dari BABS atau ODF,” terang Theo kepada media di ruang kerjanya, Selasa (22/10).

Theo menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan langkah nyata dari pemerintah kecamatan dan jajaran terkait untuk meningkatkan kesehatan dan kebersihan lingkungan di Bogor Tengah.

“Kami ingin memastikan seluruh masyarakat di kecamatan ini memiliki akses terhadap jamban sehat dan terbebas dari ODF,”harapnya

Secara umum, Open Defecation Free (ODF) adalah status suatu wilayah yang telah terbebas dari kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS)

Inisiatif ini dianggap sebagai langkah penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, mengurangi penyebaran penyakit, dan mewujudkan sanitasi yang layak di Indonesia.

“ODF juga menjadi salah satu indikator dalam program Kota Sehat. Sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor bersama Dinas Kesehatan melalui bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) telah mendeklarasikan 47 kelurahan di Kota Bogor bebas dari ODF,”ungkap Camat Theo.

Namun demikian, Camat Teo yang hobi blusukan ke pemukiman warga itu lebih menekankan bahwa upaya ini terus berlanjut dengan langkah-langkah konkret di tingkat kecamatan, seperti yang dilakukan di Bogor Tengah melalui Gerakan Kantong Lober.

“Dengan adanya inisiatif ini, kami berharap kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sanitasi yang layak semakin meningkat, sehingga seluruh wilayah di kecamatan ini benar-benar bebas dari ODF,”harapnya

Ada beberapa alasan yang menurut Theo kenapa warganya belum memiliki jamban sehat ? di antaranya keterbatasan lahan, biaya, dan lokasi rumah yang tidak memungkinkan.

“Namun, kami terus berupaya membantu masyarakat mengatasi hambatan-hambatan tersebut agar semua bisa menikmati sanitasi yang layak dan Stop BABS,”pungkas Theo

Editor : Adjet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *