Berita UtamaBisnisBogorianaNewsPolitika

Angkot Listrik Mengaspal, Dikritik Anggota DPRD Kota Bogor: Jangan Mengatasi Masalah Transportasi Dengan Pencitraan

Dipertanyakan Kinerja Dishub Terkait Rencana Induk Transportasi dan Progres konversi Angkot ?

BRO. KOTA BOGOR – Rencana uji coba lima unit angkot listrik yang dilakukan Pemkot Bogor, semakin menuai kritikan dan sorotan dari wakil rakyat di DPRD Kota Bogor menyoal konsep penataan transportasi kota Bogor.

Kritikan yang dilontarkan anggota dewan menyoal angkot listrik yang uji cobanya dimulai pada 4 April 2024 itu, tentu bukan tanpa alasan. Akhmad Saeful Bakhri, dari Fraksi PPP DPRD Kota Bogor justru mempertanyakan apakah Pemkot Bogor mempunyai rencana induk transportasi perihal tersebut.

“Seharusnya, Pemkot Bogor mengekspose progres sejauh mana konversi angkot dilakukan. Kita nggak tahu progresnya. Jangan sampai ambigu, katanya Pemkot akan melakukan konversi angkot. kok, sekarang malah ada angkot listrik,” ujar politisi P3 yang akrab disapa Gus M, menanggapi bakal mengaspalnya angkot listrik, Minggu (31/3).

Anggota DPRD Kota Bogor, Gus M dan Zenal Abidin, kritisi Angkot Listrik. Foto : dok.Sibro

Bahkan Gus M juga pertanyakan konsep penataan transportasi kota Bogor ? lantas seperti apa tahapannya, Roadmapnya pun harus jelas. “Jangan ikutan latah, dan dibuat pencitraan saja,”cetusnya

Menurutnya sebuah kebijakan jangan dijalankan secara random, dengan tidak ada capaian dasar yang terukur. Sehingga dikhawatirkan program angkot listrik justru menimbulkan kesemrawutan dan kemecatan baru di jantung Kota Bogor.

“Kita ingin menagih Janji Pemkot, 2023 kota Bogor katanya bebas angkot ? Ini jangan hanya sekedar wacana dan angin surga semata dengan di publish sedemikian masif,”ungkap Gus M.

Dibagian lain, penataan dan pengembangan Biskita belum jelas sistem integrasinya. Gus M menyebut rute angkot listrik diatur pemberhentiannya di 30 shelter titik pemberhentian.

“Seharusnya angkot reguler bisa juga penataannya diatur. Pemkot seharusnya punya motto seperti Pegadaian. Yakni, mengatasi masalah tanpa masalah. Jangan mengatasi masalah dengan pencitraan,”sindirnya

Persoalan lain yang menjadi catatan merah adalah Terminal Baranangsiang, yang menjadi etalase kota hingga kini masih semrawut. Begitu juga Terminal Bubulak, belum ada solusi konkret.

“Begitu juga soal keberadaan angkot biru kabupaten Bogor yang ada di dalam kota. Jangan sampai, pertumbuhan angkot biru tidak terkoordinasikan dengan Pemkab Bogor, yang ada malah numpuk di pusat kota,”ungkapnya

Sebelumnya, Ketua komisi III DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin, juga mengkritisi terkait angkot listrik di Kota Bogor.

“Kami minta Pemkot tidak gegabah ya. Karena dari kesiapannya saja belum memadai, mulai dari stasiun pengisian, trayek dan angkot mana saja yang mau dihilangkan dan diganti menjadi angkot listrik,” kata Zenal, Jumat (29/3).

Zenal pun memberikan catatan merah terkait program penataan transportasi oleh Dishub Kota Bogor. Alasannya Dishub tidak memiliki target capaian yang jelas. Semua program yang dijalankan selalu loncat dari satu ke yang satunya, padahal program-program yang sudah disusun didalam RKPD saja belum dilaksanakan.

Baca Juga   :Bima Arya ‘Keukeuh’ luncurkan Angkot Listrik, Komisi III DPRD Kota Bogor; Pemkot Tak Gegabah Jalankan Angkot Listrik, Begini Alasannya ?

Meski demikian, kritikan maupun catatan merah terkait kinerja Dishub Kota Bogor dari anggota dewan Kota Bogor, tidak membuat langkah Pemkot Bogor terhenti untuk meluncurkan uji coba angkot listrik.

Bahkan pemasangan rambu titik pemberhentian angkot listrik yang dilakukan Wali Kota, Bima Arya, di depan Balaikota, pada Jum’at (29/3), menjadi signal kuat persiapan menandai peluncuran angkot listrik yang pertama di kota Bogor maupun pertama di Indonesia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Marse Hendra Saputra dalam keterangan menjelaskan uji coba angkot listrik menjadi salah satu cara untuk menata angkot di pusat kota, sekaligus untuk mengetahui operasional angkutan itu sendiri.

“Selain zero emisi juga memang disiapkan untuk feeder,” papar Marse.

Dia mengaku untuk mensterilkan pusat kota dari angkot, tahapannya dimulai pelaksanaan rerouting angkot terlebih dahulu, kemudian penataan. “Jadi, Rerouting angkot sendiri sedang berjalan hingga enam bulan ke depan,” kilahnya

Editor  : Adjet

Show More

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Check Also
Close
Back to top button