Berita UtamaNews

Hanafi Sekda Kota Bogor? Syarifah Bisa Jadi

Pengganti Ade Syarif Diumumkan 1 Oktober 2020

BRO. Calon pengganti Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor yang bakal ditinggalkan Ade Syarif Hidayat mengerucut kepada dua  nama, yakni Hanafi dan Syarifah Sofiah.

Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Pratama sudah menetapkan tiga calon yang memenuhi syarat atau lolos open bidding (lelang jabatan).

Ketiga nama akan diserahkan kepada Wali Kota Bogor Bima Arya untuk dipilih menjadi Sekda kota. Pengumuman pengganti Ade Syarif dijadwalkan pada 1 Oktober 2020.

Rembesan informasi yang diterima Bogornetwork menyebut nama Hanafi sudah hampir 100 persen yang dipilih menjadi Sekda baru. Namun, disebutkan pula, bisa jadi Syarifah yang menempati posisi F3 (sebutan untuk jabatan Sekda kota).

Alasannya, Syarifah tak muncul begitu saja untuk ikut open bidding. Ada kemungkinan tawaran atau dorongan maju di lelang jabatan sekda. Sebab, karirnya sebagai birokrat ada di lingkungan Pemkab Bogor.

Baca Juga: Melanggar di PSBMK Tahap 3, Bima Arya : Sanksi Lebih Tegas Terhadap Sektor Usaha

Saat ini Syarifah masih tercatat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bapppedalitbang) Kabupaten Bogor.

Lalu kenapa Syarifah dianggap sebagai kuda hitam perebutan kursi sekda ini ? Karena dia memiliki track record (rekam jejak) yang  baik di Pemkab Bogor. Syarifah juga sudah pengalaman memimpin birokrasi di lingkungan Pemkab Bogor.

Adapun Hanafi dinilai orang yang paling pas menggantikan Ade Syarif. Selain senior, Ia lebih dikenal dan mengenal lingkungan Pemkot Bogor. Apalagi, jabatan terakhirnya sebagai Asisten Pemerintahan. Artinya,  karir  birokrat Hanafi lebih berjenjang.

Sedangkan satu nama kandidat  lagi adalah  Firdaus. Ia kini menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor.

Baca Juga: Waduh! Lelang Jabatan Sekda Kota Bogor Dipercepat

Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Kota Bogor Aba Subagja mengatakan, nantinya keputusan terpilihnya sekda ke depan ada di tangan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.

“Jadi kapasitas wali kota di sini sebagai pejabat pembina kepegawaian. Dimana beliau memiliki kewenangan untuk mengangkat, memindahkan dan memberhentikan sesuai dengan UU,” ujarnya.

ia menceritakan, karena posisi sekda itu jabatan pratama atau birokrat paling tinggi di lingkungan pemerintah daerah, maka mekanismenya dilakukan melalui seleksi terbuka kompetitif.

Baca Juga: Pemkot Bogor Raih WTP Empat Kali Berturut-turut, Bima Arya: Setiap Tahun Kami Deg-degan

“Harus dilakukan secara selektif melalui pansel. Jadi, memang ada persyaratan khusus yang harus diikuti oleh calon peserta. Nah, sampai terakhir peserta yang mengikuti seleksi ada 6 orang, ” ungkap Aba.

Kemudian, lanjut dia, mekanismenya menggunakan secara nilai berurut, dari nilai tertinggi sampai terendah dengan pertimbangan lain.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, bahwa ada dua hal yang disampaikan kepada Ketua Pansel. Ia meminta proses penjaringan dilakukan maksimal.

Baca  Juga: Kapolda Jatim Usir Kapolsek yang Tertidur Saat Rapat

“Pertama, hasil seleksi ini adalah sebagai bahan referensi yang maksimal bagi kami untuk memutuskan sosok sekda, ” kata Wali Kota.

Bima mengatakan, untuk menentukan siapa sekda yang akan bekerja dengannya ditinjau secara maksimal dari semua aspek ditinjau.

“Tentu ada aspek rekam jejak dan chemistry yang jadi pertimbangan. Apa yang diuji pansel, saya memerlukan itu untuk pertimbangan,” ucapnya

Kedua, sebagai telent vooting. Walaupun yang dipilih satu. Tapi pihaknya punya data best, profiling calon-calon pemimpin masa depan yang mungkin nanti berpotensi jadi sekda atau bahkan jadi walikota ke depan.

“Kita lihat saja di situ resmi pemkot. Dan tentu akan saya pelajari semuanya. Jadi tiga nama yang direkomendasikan berdasarkan abjad dan terbaik. Saya percaya bahwa ketiganya itu yang terbaik,” katanya.

 

Penulis  : Hari YD
Editor    : Arie Surbakti

Show More

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button