BRO. Meski sudah memasuksi Pra Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Bogor tetap mempersiapkan kemungkinan terburuk terkait kasus positif yang hingga saat ini belum menunjukan tanda mereda.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim yang juga Ketua GTPP Covid-19 Kota Bogor menyebutkan hingga saat ini pihaknya terus mempersiapkan berbagai protokol penunjang. Salah satunya menyediakan ruang isolasi eksternal di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Cibuluh.
“Jadi, kami tidak tinggal diam. Kami mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi situasi terburuk (worst condition) nanti,” Dedie, Selasa (07/072020).
Kian Meluas, Zona Merah Covid-19 di Kabupaten Bogor Jadi 27 Kecamatan
Menurutnya, dari dua unit Rusun yang merupakan aset milik Pemkot Bogor itu setidaknya mampu menampung kurang lebih 50 pasien positif Covid-19. Selain menyiapkan ruang isolasi eksternal di dua Rusun. Pihaknya juga tengah berupaya meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) agar memberikan izin kepada Pemkot untuk menggunakan tempat rehabilitasi narkoba di Lido, Kabupaten Bogor sebagai tempat isolasi bagi pasien positif Covid-19.
“Iya kami juga sedang berkoordinasi dengan pihak BNN untuk kemungkinan kita bisa memakai aset mereka di Lido, itu rencananya,” ungkapnya.
Kesiapan lokasi isolasi eksternal ini sambung Dedie, merupakan kesiapan yang harus dimiliki oleh Pemkot Bogor sambil mengupayakan penekanan angka penyebaran Covid-19 di Kota Bogor.
Ditinjau Mensos, Dedie Sebut Ada 10 Ribu Warga Kota Bogor Belum Menerima Bansos
“Salah satu senjata ampuh untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Kota Bogor selama masa Pra-AKB ini adalah dengan menjalankan protokol kesehatan.
Jadi dilonggarkannya PSBB ini bukan berarti longgar juga protokol kesehariannya. Tapi malah harus ditingkatkan. Yaitu dengan tetap memakai masker, mencuci tangan dan jaga jarak,” jelasnya.
Dilokasi yang sama, Kepala Unit Pelaksana Teknis Rusun Kota Bogor Ilham Gunawan menjelaskan, rencana untuk ruang isolasi yang disediakan di Rusun Menteng Asri ada sebanyak 20 kamar.
Sedangkan di Rusun Cibuluh ada 11 ruangan, dimana satu ruangan di lantai satu dan 10 ruangan di lantai 4 yang terdiri dari dua kasur di setiap ruangannya.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Klaster Mitra 10 Bertambah Lagi Jadi 21 Orang, Pemkot: Penutupan Diperpanjang
“Ruang isolasi yang bergabung dengan hunian penduduk ini tidak menjadi masalah. Sebab kami sudah melakukan penyekatan dengan menggunakan teralis sebagai pembatas antara zona isolasi dan zona penghuni,” katanya.
Masih kata Ilham, berbagai kebutuhan guna menunjang keberadaan ruang isolasi ini pun sudah cukup memadai, dengan disediakannya ruangan untuk tenaga medis dan melakukan pemisahan kamar mandi untuk pasien positif dan tenaga medis.
“Untuk penyemprotan desinfektan juga kami rutin lakukan guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi para penghuni,” katanya.
Baca Juga: Tes Massif di Stasiun Bogor dan Bojonggede, 15 Penumpang Reaktif Covid-19
Sekedar informasi, sejauh ini ada 8 rumah sakit rujukan untuk penanganan Covid-19 di Kota Bogor. Penetapan 8 RS rujukan ini merupakan kewenangan penuh dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Adapun 8 rumah sakit rujukan diantaranya adalah, RSUD Kota Bogor, RS PMI, Bogor Senior Hospital, RS Melania, RS BMC, RS Azra, RS Hermina dan RS Medika Dramaga.
Untuk ketersediaan ruang isolasi di RSUD Kota Bogor sendiri sejauh ini ada 112 kasur (bed) yang disediakan di gedung blok III, yang notabenenya merupakan gedung baru milik RSUD Kota Bogor.
Penulis: Redaksi Bro
Editor: Hari YD