Ditengah Pandemi, BUMDes Leuwiliang Berkah, Berdayakan UMKM Desa Melalui Kawasan Perekonomian Desa
BRO. Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Leuwiliang Berkah, ditengah pandemi Covid-19, berencana membangun kawasan perekonomian desa dengan memberdayakan puluhan pelaku UMKM desa sebagai potensi penggerak perekonomian desa.
Terobosan BUMDes Leuwiliang Berkah itu, dengan memanfaatkan lahan milik Jalan (Rumija) milik PUPR Kabupaten Bogor, menjadi area perdagangan masyarakat Desa Leuwiliang.
“Sedikitnya ada 80 pelaku UMKM desa yang bakal menggerakan roda perekonomian desa,”ungkap Yusfi Yustiar, sekertaris BUMDes leuwiliang Berkah ketika ditemui bogornetwork.com, Sabtu (6/3).
Diakui Yusfi, dirinya merasa optimis Area/kawasan perdagangan masyarakat Desa Leuwiliang,
akan terwujud setelah adanya banyak dukungan dari berbagai elemen masyarakat disana ,seperti tokoh masyarakat, KNPI, Karang Taruna dan lintas OKP serta ada 15 lembaga dibawah naungan Ormas.
Baca Juga : Bupati Ade Yasin Beri Dukungan Khusus kepada Pelaku UMKM
“Surat penyataan dukungan dari berbagai pihak itu, kami lampirkan dalam permohonan ijin pemanfaatan Rumija milik PUPR kepada Bupati Bogor, Ade Yasin.
Menurutnya , tahap awal di area perdagangan masyarakat desa, segera dibangun sedikitnya 80 unit kios awning, sebagai tempat kegiatan usaha para pelaku UMKM desa Leuwiliang Kabupaten Bogor.
Dalam pengaturannya, dari 13 RW, di desa Leuwiliang , setiap RW berkesempatan membawa 5 pelaku UMKM, yang nantinya menempati kios awning di area perdagangan masyarakat desa.
” Kios awningnya berukuran 2,5 x 1,8 M2. Di area itu, rencananya ada ruang terbuka hijau berupa taman termasuk fasilitas umum lainnya seperti Mushola, toilet dan kamar mandi,” jelas Yusfi Yustiar
Baca Juga : Alhamdulillah , Guru Ngaji dan Guru Madrasah Mendapat Uang Insentif dari Bupati Bogor
Terobosan yang dilakukan BUMDes Leuwiliang Berkah, ternyata mendapat dukungan dan apresiasi dari sejumlah tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang menilai sebagai langkah solutif ditengah Pandemi saat ini.
“Ini sebuah terobosan yang dilakukan BUMDes, agar bisa menyelamatkan keterpurukan perekonomian desa akibat terdampak pandemi Covid-19,”ujar Endang Nurjen, salah satu tokoh masyarakat setempat yang juga ketua RAPI lokal 11 Leuwiliang.
Namun demikian, Endang menyarankan BUMDes tetap melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak kecamatan maupun Kabupaten Bogor termasuk stakeholder lainnya terkait perijinan pemanfaatan Rumija milik PUPR.
Baca Juga : Mall Pelayanan Publik Pemkab Bogor Ada di Sentul City
“BUMDes, harus menjadi pionir sebagai wadah untuk mensejahterakan masyarakat desa,” ungkap Endang dengan bangga.
Begitu pula, dukungan nyata dari Karang Taruna Kecamatan Leuwiliang. Kelompok masyarakat ini juga memberi apresiasi terhadap rencana BUMDes Leuwiliang Berkah, yang memanfaatkan Ruang Milik Jalan ( Rumija) menjadi area perdagangan dan pengembangan UMKM.
“Inovasi Ini, akan menjadi tolok ukur kebangkitan ekonomi disaat pandemi Covid-19,”ujar Ketua Karang Taruna Kecamatan Leuwiliang, Telly Trenggana.
Bahkan Telly Trenggana, menyatakan siap membantu program BUMDes dan langkah nyata ini, harus didukung semua pihak termasuk pemangku jabatan.
Menurut rencana , Target pembangunan bulan ini dan selesai diperkirakan dalam satu bulan sehingga bulan Mei 2021, para pelaku UMKM sudah bisa menempati kios awning dengan berbagai komoditi.
Berbagai pihak pun sangat berharap BUMDes Leuwiliang Berkah, menjadi penguat pemberdayaan UMKM sebagai upaya pemulihan ekonomi desa, ditengah pandemi sekaligus mendukung pengembangannya terutama untuk mengatasi masalah permodalan dan pemasaran yang dihadapi oleh pelaku usaha mikro dan kecil di Desa Leuwiliang, kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
Penulis : Rizky Multri Prayasa
Editor : Azwar Lazuardy