News

Warga Bogor Barat Dibuat Geger Temuan Ranjau Darat TNT 17 di Lokasi Proyek Pondok Pesantren

BRO. Ranjau darat bertuliskan TNT 17 ditemukan di sekitar lokasi proyek pembangunan salah satu pondok pesantren di wilayah Bogor Barat, tepatnya RT02/09, Kampung Cicadas Subur, Desa Cicadas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Selasa (09/06/2020).

Informasi diperoleh menyebutkan temuan ranjau darat itu bermula saat warga setempat hendak memungut buah kelapa yang sudah jatuh. Kemudian, karena tak mengetahui benda tersebut sebagai alat peledak yang bisa mengancam nyawanya, maka diambilah benda tersebut.

Baca Juga: Zona Merah Covid-19 di Bogor Barat Meluas, Satu Warga Leuwiliang Terkonfirmasi Positif

“Kemudian saksi memindahkannya ke bawah kelapa. Setelah diperhatikan oleh saksi, dia sadar kalau itu ranjau darat,” kata Pengganti Sementara (Pgs) Komandan Kodim 0621/Kabupaten Bogor, Letkol Sukur Hermanto saat dikonfirmasi terkait temuan tersebut.

Karena tahu, itu benda berbahaya, saksi langsung melaporkannya ke Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Cicadas serta melapornya ke Polsek Ciampea dan Koramil Ciampea. “Selanjutnya personel gabungan Polsek dan Koramil Ciampea, datang ke lokasi dan memasang garis polisi di sekitar lokasi, langsung menghubungi tim Jihandak Polda Jawa Barat,” ujarnya.

Baca Juga: Cuaca Ekstrim Hingga Akhir Mei 2020, BMKG : Terutama di Wilayah Bogor Barat

Setelah itu, Tim Jihandak Polda Jawa Barat sebanyak tujuh orang datang dan mengamankan ranjau darat tersebut. “Selanjutnya ranjau TNT 17 tersebut diamankan dan dibawa oleh mobil Jihandak Brimod Polda Jabar untuk diserahkan ke Den Pal TNI Kota Bogor,” katanya.

Saat ditemukan, ranjau darat tersebut ternyata masih aktif. Namun setelah dilakukan penjinakan selama kurang lebih 10 menit, bahan peledak itu akhirnya berhasil dievakuasi.

Baca Juga: Warga Bogor Barat Penyebar Video Hoaks Virus Corona Ditangkap Polisi

Sementara itu Kapolsek Ciampea Kompol Anak Agung Raka saat dikonfirmasi membenarkan adanya ranjau darat yang masih aktif dan sudah dilakukan dievakuasi dan dijinakan Tim Jihandak.

“Iya benar proses penjinakannya berlangsung selama 10 menit, karena menurut penuturan Babinsa memang ranjau tersebut awalnya masih aktif,” ucapnya.

Lebih lanjut ia menuturkan, ranjau tersebut kemudian dibawa dan dalam proses penyelidikan.”Yang jelas saat ini lokasi temuan sudah disterilkan dari aktivitas warga, karena berada tepat di pemukiman warga,” tuturnya.

Penulis: Redaksi Bro
Editor: Hari YD

Show More

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Check Also
Close
Back to top button