Ini Longsor Ketiga Kalinya, Akses Jalan Batutulis Kota Bogor Terputus, DPRD Pertanyakan Kualitas Proyek PT.KAI

Hasil identifikasi awal yang dilakukan Pemkot Bogor, lokasi longsor ini masih dalam tanggung jawab kontraktor pelaksana pengerjaan, yaitu PT Yasapola,” tegas Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, Selasa (4/3)

BRO. KOTA BOGOR – Akses Jalan Saleh Danasasmita, Batutulis Kota Bogor terputus dan ditutup total akibat tebing setinggi 20 meter longsor menyebabkan jalan amblas dan mengalami retakan sepanjang 50 meter.

Kejadian longsor dan badan jalan tergerus di Jl Raya Batutulis atau sekitar 200 meter jelang Stasiun Batutulis Bogor, sebelumnya sudah dua kali peristiwa yang sama terjadi.

Untuk diketahui, titik longsor berada sekitar 200 meter jelang Stasiun Batutulis. Longsor pertama terjadi pada Maret 2024 lalu, dan longsor kedua terjadi pertengahan November 2024. Sedangkan peristiwa Longsor, Selasa (4/3) terjadi di titik yang sama.

“Longsor terjadi sekitar pukul 01.45 WIB, menyebabkan tanah amblas sekitar 100 cm dan mengakibatkan retakan sepanjang 50 meter.Kejadian tanah longsor ini mengakibatkan putusnya akses Jalan Saleh Danasamita,”ungkap Kapolresta Bogor Kota, Kombes Eko Prasetyo kepada wartawan usai meninjau lokasi longsor, Selasa (4/3)

Berdasarkan hasil identifikasi awal yang dilakukan Pemkot Bogor, lokasi longsor ini masih dalam tanggung jawab kontraktor pelaksana pengerjaan, yaitu PT Yasapola.

Proyek tersebut merupakan bagian dari paket pekerjaan Pembangunan Perlintasan Tidak Sebidang JPL 10 dan Penataan Stasiun Batutulis Lintas Bogor-Sukabumi,yang merupakan program dari Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat (BTP Bandung) untuk wilayah Bogor-Sukabumi.

Sementara Wakil Walikota Bogor Jenal Mutaqin langsung berkoordinasi dan melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Moh. Risal Wasal, Direktur Prasarana Perkeretaapian Hengky Asawan, Deputi KAI Daop I Jakarta Ali Afandi, serta Tenaga Ahli BNPB Brigjen TNI (Purn) Herman Hidayat Eko Atmojo, di Paseban Narayana, BalaiKota Bogor (4/3)

Pemkot Bogor Lakukan Rakor dengan Deputi BNPB , Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Direktur Prasarana Perkeretaapian Deputi KAI Daop I Jakarta serta Tenaga Ahli BNPB, di Balai Kota Bogor (4/3), Foto : diskominfo

Sebelum rakor, dilakukan peninjauan ke lokasi jalan longsor di atas underpass Jalan Saleh Danasasmita.

“Kita berdiskusi, karena lokasi jalan yang longsor dan ambruk di Batutulis merupakan akses strategis bagi masyarakat di kawasan Stasiun Batutulis, Cipaku, Pamoyanan, dan sekitarnya,” ujar Jenal Mutaqin.

Wakil Walikota Bogor juga mendesak PT KAI agar pihak Yasapola untuk memberikan penjelasan terkait kondisi jalan serta proses perbaikan yang akan dilakukan.

“Kami perlu mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan dan bagaimana prosesnya, sehingga pemerintah bisa segera menginformasikan kepada masyarakat, termasuk soal rekayasa lalu lintas. Sebab, saat ini lalu lintas lumpuh dan jalan tidak bisa digunakan,” jelasnya.

Untuk sementara waktu, arus lalu lintas dari arah Lawang Gintung maupun sebaliknya dari arah Cipaku dan Pamoyanan dialihkan melalui BNR hingga Cipinang Gading dan sebaliknya, atau bisa juga menggunakan jalur Pabuaran.

Bahkan untuk mencegah longsor susulan ataupun pergerakan tanah lebih parah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor telah melakukan pemasangan terpal.

“Upaya ini dilakukan untuk mencegah air masuk ke tanah, yang dapat memicu pergerakan dan pergeseran tanah lebih lanjut,”ujar Jenal

Dalam rakor itu dibahas beberapa hal terkait perbaikan infrastruktur. Namun, untuk detail teknis perbaikan, masih diperlukan tahapan atau proses terkait metode pengerjaan serta waktu yang dibutuhkan.

“Pembahasan ini sangat teknis. Namun, yang pasti, pihak PT KAI akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan percepatan perbaikan tanpa melanggar aturan. Tentu, ini juga membutuhkan pendampingan dari Kementerian PU dan pemerintah pusat,” ucap Jenal Mutaqin.

Sementara itu, Wakil Ketua III DPRD Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata menyoroti soal kualitas proyek jalan tersebut.

“Saya sangat menyayangkan kejadian ini. Meskipun cuaca ekstrem, seperti hujan yang tinggi dapat menjadi faktor, seharusnya perencanaan yang baik dapat mencegah kejadian seperti ini,”ujarnya.

Dadang meminta Pemkot Bogor untuk berkoordinasi dengan PT. KAI dan mengajak kontraktor pelaksana proyek untuk bertanggung jawab.

“Jalan ini masih dalam masa garansi proyek dan perlu segera diperbaiki sesuai dengan kualitas pembangunan proyek tersebut,” tandasnya.

Editor : Adjet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses