Lab Uji IPB University Sudah Terima 117 Sampel Pasien COVID-19

BRO, Pasien kasus positif COVID-19 di Indonesia semakin hari semakin bertambah banyak, terutama di daerah Jabodetabek sebagai pusat kejadian kasus. Kasus positif COVID-19 terus bertambah secara eksponensial di Indonesia. Saat tulisan ini dibuat (15/4) sebanyak 4.839 kasus kumulatif positif dengan penambahan kasus baru sebanyak 282 kasus.

 

Beberapa daerah di Jabodetabek telah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Provinsi DKI Jakarta sudah memberlakukan PSBB sejak tanggal 10 April 2020 dan segera diikuti oleh kota-kota penyangga Ibu Kota seperti Bogor, Bekasi, dan Depok. Saat ini sarana dan prasarana yang sangat mendesak adalah ketersediaan laboratorium pengujian (Lab Uji) yang memadai untuk mendeteksi terinfeksinya warga masyarakat akibat COVID-19 secara akurat. Hal ini karena Lab Uji yang tersedia sudah tidak sanggup lagi menampung dan menganalisa sampel yang ada, karena jumlah sampel menjadi sangat banyak, melebihi kapasitas Lab Uji yang ada. Bahkan di beberapa daerah sampel perlu mengantri untuk diuji di laboratorium.

 

Oleh karena itu, pihak berwenang (Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor) telah meminta IPB University untuk membantu pengujian sampel pasien terduga COVID-19 tersebut. Pimpinan IPB University merespon permintaan tersebut dengan kesediaannya setelah melakukan pengecekan terhadap kemampuan sumberdaya manusia, peralatan (mesin Real Time PCR, standar uji WHO) dan kelayakan sarana prasarana serta sistem manajemen biosafety dan biosecurity-nya.

 

“Beberapa Lab di IPB University sangat memenuhi syarat sebagai Lab uji COVID-19. Pemda Bogor dan Pemda Provinsi Jawa Barat telah meminta secara resmi kepada IPB University untuk dapat membantu pengujian sampel-sampel COVID-19. Untuk keperluan tersebut telah disiapkan tiga unit Laboratorium, yaitu Laboratorium Bioteknologi di Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) yang memiliki tingkat keselamatan/biosafety Level 2 (BSL-2), Laboratorium CRC Science Techno Park (BSL2) dan Laboratorium Terpadu Satreps Fakultas Kedokteran Hewan (BSL-2, BSL-3). Alat real time PCR yang tersedia yaitu ada empat alat, untuk sementara ada tiga alat yang digunakan dan satu alat akan difungsikan bila sampel semakin banyak,” ujar drh Didik Pramono, Bagian Humas Tim Laboratorium COVID-19 IPB University kepada Si Bro di Bogor, Rabu (15/4/2020)

 

Selama satu minggu sebelumnya, Tim Laboratorium COVID-19 IPB University melakukan optimasi, penyesuaian alat serta penyusunan pedoman prosedur operasional (PPO) yang sesuai dengan edaran yang diberikan Kementerian Kesehatan dan standard WHO.

 

Laboratorium COVID-19 IPB University hari Senin (13/4) mulai menerima sampel dari daerah Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Laboratorium COVID-19 IPB University akan menampung kuota uji sebanyak 180 sampel dalam seminggu.

 

“Hingga hari ini, sudah sebanyak 117 sampel yang diterima oleh Laboratorium COVID-19 IPB University, lalu akan dilanjutkan proses inaktivasi virus dan ektraksi RNA virus, untuk selanjutnya akan dilakukan proses diagnostik dengan metode real time (quantitative) RT-PCR. Hasil pengujian ini akan dilaporkan kepada pemerintah sesuai SOP yang berlaku,” ujarnya.

 

Tim Laboratorium COVID-19 IPB University dipimpin oleh Prof drh Srihadi Agungpriyono (Dekan Fakultas Kedokteran Hewan) dengan anggota sebanyak 31 orang, dengan surat tugas resmi mandat dari Rektor IPB University. Tim Laboratorium COVID-19 IPB University diisi oleh peneliti yang sudah terbiasa bekerja atau menangani sampel mikrobiologi dan molekuler diantaranya Dr drh Joko Pamungkas yang merupakan ahli virologi, Dr drh Huda Darusman sebagai koordinator di laboratorium Bioteknologi PSSP, Prof Retno D. Soejoedono dari Laboratorium Terpadu SATREPS FKH, drh Gunadi Setiadarma dari Laboratorium Collaborative Research Center-Science Techno Park (CRC-STP), dan peneliti-peneliti lain.

 

Selanjutnya untuk aspek kesehatan, keselamatan dan keamanan sumberdaya manusia dipandu oleh Dr dr Irma H. Suparto dan tim dokter terkait sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dr drh Diah Iskandriati, Biosafety Officer dari PSSP juga terlibat aktif dalam penyusunan pedoman prosedur operasional untuk memastikan keselamatan dan keamanan dalam pemeriksaan molekuler SARS-CoV-2 (virus penyebab COVID-19).

 

Secara ringkas alur pengujian dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai hal terutama faktor keselamatan dan keamanan dalam menangani bahan biologis berbahaya. Sampel swab dalam VTM-media virus (dari Rumah Sakit Umum Daerah/RSUD atau Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dan bukan perorangan) masuk ke satu pintu yaitu ke Laboratorium PSSP. Di Laboratorium PSSP dilakukan ekstraksi menjadi bentuk RNA (bentuk sangat aman), dilanjutkan dengan pengujian Real Time RT-PCR. Sampel yang sudah dalam bentuk RNA ini dapat juga dilakukan uji PCR di Laboratorium PSSP dan Laboratorium CRC, dan jika jumlahnya meningkat maka pengujian PCR juga dapat dilakukan di Laboratorium FKH di Dramaga. Hasil pengujian akan dikirimkan kembali ke instansi yang berwenang dengan mengikuti SOP yang berlaku.

 

“Sampel datang dari Dinkes atau RSUD, protokol mobil hanya sampai pos sekuriti. Sampel dikemas sesuai aturan surat edaran Kemenkes dan standard WHO. Ada proses administrasi dan serah terima, untuk recording data. Sampel dibawa ke laboratorium dengan standard Biosafety Level-2 (BSL-2) dan dibuka dari kontainer pembawa di dalam biosafety cabinet class 2 untuk mulai dilakukan inaktivasi virus dan ekstraksi RNA merujuk pada surat edaran Kementerian Kesehatan dan standard WHO. Ekstrak RNA (bentuk sangat aman) dari sampel yang datang Senin (13/4) mulai dilakukan proses real time RT-PCR sejak Selasa (14/3). Semua prosedur pengerjaan tersebut dilakukan dengan standard keamanan dan keselamatan berdasar pedoman WHO dan Kemenkes” ujarnya.

 

Penulis: Robby Firliandoko

Editor: Robby Firliandoko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *