BRO. Kasus positif Covid-19 di Bogor (Kota dan Kabupaten) terus melonjak terus. Hingga Rabu (2/9/2020) kasus positif Covid-19 di Bogor menembus 1546 orang.
Bahkan dalam sehari rata-rata penambahan positif Covid-19 di Bogor Raya (Kota dan Kabupaten), rata-rata diatas 10 orang dalam dua pekan terakhir.
Sehingga total kasus positif di Bogor selama pandemi Covid-19 menembus angka 1546 orang. Kota Bogor 666 dan Kabupaten Bogor 880 orang per 2 September 2020.
Baca Juga: Bertambah Lagi 13 Orang Positif Covid-19 di Kota Bogor, Dedie: Seluruhnya Klaster Keluarga
Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku telah menyiapkan empat langkah untuk mengatasi wabah virus yang menyerang saluran pernapasan itu.
“Kita sudah siapkan ruang isolasi tambahan di seluruh rumah sakit rujukan. Khusus untuk OTG (Kontak erat) disiapkan non fasilitas Kesehatan. Ini sebagai upaya mengantisipasi lonjakan kasus ekstrim,” kata Bima yang disampaikan melalui unggahan instagram pribadinya @bimaaryasugiarto, Rabu (2/9/2020)
Tak hanya itu, Bima Arya juga menegaskan terjadi lonjakan tajam kasus posiif corona di Kota Bogor akhir-akhir ni akan dikendalikan dengan empat langkah berdasarkan data dan rekomendasi para pakar.
Baca Juga: Bertahan dari Gempuran Covid-19, Pizza Hut Bogor Indah Plaza Ikut ‘Turun ke Jalan’
Pertama, pembatasan aktivitas warga dengan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK). Diantaranya, pembatasan jam operasional toko dan mal hingga pukul 18.00 dan aktifitas warga dibatasi hingga pukul jam 21.00 WIB.
“Kedua, tingkatkan aktivitas Tracing. Deteksi aktif kasus Covid dengan penguatan unit lacak dan unit pantau di Kecamatan/Kelurahan dan pengawasan ketat RW zona merah,” katanya.
Kemudian yang ketiga, lanjut dia adalah menggencarkan uji usap atau test swab secara masif. “Per hari ini Sudah 11.377 swab test atau sudah melewati standard WHO (World Health Organizations).
Baca Juga: Jadi Tempat Penularan Covid-19, Enam Puskesmas di Bogor Ditutup Sementara
Kemudian yang terakhir atau keempat adalah menggencarkan sosialisasi atau kampanye protokol kesehatan secara masif.
“Maka dari itu, saya sudah perintahkan seluruh dinas, camat dan lurah untuk terus bergerak maksimalkan semua kanal darat dan udara untuk terus ingatkan warga menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak dan bersihkan diri ketika kembali ke rumah,” tukasnya.
Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin dalam kesempatan berbeda menyatakan meski lonjakan kasus di wilayahnya cukup tajam, pihaknya belum memiliki rencana untuk menerapkan jam malam seperti dua daerah tetangganya.
Baca Juga: Bertambah Lagi 13 Orang Positif Covid-19 di Kota Bogor, Dedie: Seluruhnya Klaster Keluarga
“Saya tetap optimistis bahwa Kabupaten Bogor masih mampu mengendalikan penularan Covid-19 lewat sejumlah kebijakan yang salama ini sudah dilaksanakan,” kata dia.
Pihaknya tetap berupaya mengendalikan kasus Covid-19 dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Pra Adaptasi Kebiasaan Baru (Pra-AKB) yang saat ini masih berlaku hingga 10 September mendatang.
“Sebab Kasihan juga sih kalau ada jam malam di sini, kan ada orang Bogor yang pulangnya (malam) terikat jam kerja di Jakarta,” tukasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga konsisten melakukan pengawasan dan sosialiasi lewat tim gugus tugas.
“Bahkan kita telah membentuk kampung aman Covid-19 dalam rangka mengakhiri penyebaran di setiap desa, dengan konsep lebih mengedepankan kepentingan kesehatan dan kebersihan setiap warganya,” katanya.
Puluhan Pegawai Puskesmas Positif Covid-19, Pemkot Bogor Targetkan Nakes untuk Jalani Swab Test
Sebab, lanjut dia jumlah penduduk Kabupaten Bogor itu lebih di banding Kota Bogor dan Kota Depok yaitu hampir enam juta jiwa. “Jadi kalau dinilai dari angka kasus Covid-19, ya kecilan kita lah dibandingkan dengan Kota Bogor,”ungkapnya.
Penulis: Hari YD
Editor: Arie Surbakti