“Kami minta Pemkot tidak gegabah ya. Karena dari kesiapannya saja belum memadai, mulai dari stasiun pengisian, trayek dan angkot mana saja yang mau dihilangkan dan diganti menjadi angkot listrik,” kata Ketua komisi III DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin , Jumat (29/3).
BRO. KOTA BOGOR – Meski menuai kritikan pedas dari Komisi III DPRD Kota Bogor, Bima Arya ‘keukeuh’ bakal melakukan uji coba angkot listrik siap beroperasi di Kota Bogor dan uji coba transportasi umum (angkot listrik) yang pertama di Indonesia itu, bakal dilakukan pada 4 April 2024 mendatang.
Sebagai persiapannya, Wali Kota Bogor Bima Arya telah melakukan pemasangan rambu titik pemberhentian angkot listrik di depan Balai Kota Bogor Jumat, (29/3)
Pemasangan rambu itu, menjadi pertanda sebagai sinyal kuat menandai persiapan peluncuran angkot listrik pertama di Kota Bogor. Adapun rute angkot listrik tersebut beroperasi di kawasan Balaikota Bogor, Sempur, BNI Paledang, hingga SMAN 1 Bogor, dengan total jarak 13 kilometer.
Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin mengkritisi perogram angkot listrik, pada Raker dengan Dinas Dishub Kota Bogor. (29/3) foto : humpropub
Pemkot menilai , program angkot listrik di Kota Bogor, sebuah sejarah bagi transportasi umum di Kota Bogor. Saat uji coba, 5 unit angkot listrik bakal mengaspal untuk mengukur kelayakan dan manfaatnya bagi masyarakat.
Sedangkan untuk pengisian listrik, pihak PLN Bogor telah menyediakan fasilitas charging station di Balaikota. Dengan demikian memudahkan armada angkot listrik mengisi daya dengan waktu sekitar 45 menit.

“Waktu pengisian daya ini akan diatur secara ketat untuk memastikan efisiensi operasional angkot listrik,” jelas Bima.
Padahal sebelum Bima arya melakukan pemasangan rambu angkot listrik, Ketua komisi III DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin, mengkritisi wacana pengadaan angkot listrik di Kota Bogor.
Menurutnya, Pemerintah Kota Bogor tidak terlalu gegabah dalam menjalankan program ini. Pasalnya, berdasarkan hasil rapat kerja antara Komisi III DPRD Kota Bogor dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor. Zenal mengungkapkan kesiapan untuk pelaksanaan program angkot listrik masih belum maksimal.
“Kami minta Pemkot tidak gegabah ya. Karena dari kesiapannya saja belum memadai, mulai dari stasiun pengisian, trayek dan angkot mana saja yang mau dihilangkan dan diganti menjadi angkot listrik,” kata Zenal, Jumat (29/3).
Zenal pun memiliki catatan merah terkait program yang dijalankan oleh Dishub Kota Bogor. Alasannya Dishub tidak memiliki target capaian yang jelas. Semua program yang dijalankan selalu loncat dari satu ke yang satunya, padahal program-program yang sudah disusun didalam RKPD saja belum dilaksanakan.
Untuk itu, Zenal mendesak Dishub menyelesaikan dahulu program yang sudah disusun. Seperti program penambahan kantong parkir dan memantau program Biskita yang diinformasikan akan selesai masa kerjasamanya terkait subsidi dari pemerintah pusat mulai tahun depan.
“Ada hal-hal yang menjadi prioritas yang harus diselesaikan. Pertama menyediakan kantong parkir, menaikkan sektor PAD karena ada 3 kantong pendapatan yang hilang di tahun ini dan program subsidi Biskita yang akan berakhir di tahun depan. Jadi Dishub harus fokus,” ungkapnya.
Untuk diketahui tarif untuk penumpang angkot listrik ditetapkan sebesar Rp5.000 per penumpang. Dengan harapan dapat memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi masyarakat.
Rute angkot listrik ini nantinya akan memiliki 30 titik pemberhentian, 20 titik di antaranya menggunakan shelter yang telah ada. Sedangkan 10 shelter baru akan dibangun agar penumpang lebih nyaman.
Sedangkan uji coba angkot listrik dilakukan selama 6 bulan. Dalam masa uji coba itu akan dievaluasi kinerja dan penerimaan masyarakat terhadap layanan transportasi yang ramah lingkungan ini.
“Keberadaan angkot listrik diharapkan ini dapat menjadi langkah awal, dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan memberikan alternatif transportasi yang lebih bersih dan efisien bagi warga Kota Bogor,”pungkas Bima.
Editor : Adjet