Halo Bro. Sepekan lalu saya ngobrol ringan dengan seorang kawan. Kebetulan dia cukup rajin komunikasi dengan Pak Bima Arya, Wali Kota Bogor. Saya bilang, beliau (Bima) piawai dan enggak diragukan kapasitasnya sebagai kepala daerah. Karir politiknya cemerlang. Namanya bersinar di level nasional. Banyak perubahan di Kota Bogor yang lahir dari tangan dingin beliau.
Hanya, belakangan, saya cermati ada yang kurang pas dari sisi gaya komunikasi publik beliau (cek komen di media sosial)… Dalam situasi Pandemi Corona saat ini, mayoritas rakyat lagi kesusahan. Ada baiknya Pak Bima jangan sering umbar marah-marah di hadapan publik.
Contoh, belum lama aktif kerja lagi setelah sembuh dari Corona, Pak Bima marah depan pedagang yang berjualan saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Teranyar beberapa hari lalu, di Pasar Anyar, yang ramai oleh warga berbelanja. Entah karena dapat duit bansos atau memang lazimnya jelang Hari Lebaran
Galak karena tegakan kebijakan jangan sampai diartikan sebagai sebuah arogansi penguasa . Bersuara lantang dan cenderung berteriak tak bakal luluhkan hati rakyat. Pendekatan persuasif, lebih humanis, egaliter, atau bersuara lebih lembut tapi tegas, saya kira rakyat akan lebih simpati. Layaknya sayang seorang BAPAK yang menasihati ANAK-ANAKNYA karena berbuat naka. Dalam konteks situasi Covid-19 ini : patuh aturan PSBB dan Pemanfaatan dana Bansos.
Soal kekecewaan Pak Bima yang menduga duit bansos dipakai belanja baju lebaran, setelah melihat warga ramai di pasar, bisa jadi benar, tapi mungkin juga salah. Darimana kita tahu kalau mereka belanja yang ke pasar semuanya adalah penerima dana bansos. Artinya sulit dibuktikan, walau dipastikan ada yang belanja setelah menerima uang bantuan Covid.
Kalau pemimpin tegas dan menegakan peraturan (sanksi pelanggar PSBB), itu memang keharusan. Jadi, untuk cegah pasar jadi lautan manusia, maka tutup saja pasarnya, sepeti mal-mal yang ada. Hanya saja, bagaimana dengan perdagangan komoditas pokok? Apa ditutup juga ? Tentu ini di luar pengecualian. Jadi, toko non kebutuhan pokok, wajib tutup di semua area.
Sedih rasanya membaca komentar nyinyir dr netizen terhadap Pak Bima, yang saya yakini niatnya untuk kebaikan kita semua dalam melawan Corona… Tapi perlu dipahami juga bahwa pemimpin bijaksana, adil dan sayang sama rakyatnya adalah impian kami semua.
#untukbogor
Penulis adalah CEO Bogor Network.Com
dua sisi mata uang seorang pemimpin, tegas tapi bukan galak, bijaksana bukan berati lembek dan bisa dilunjak, susah2 gampang memang, disitulah ujiannya, sing sabar ya wali 😊