Pandemi, Olimpiade Biologi Internasional Digelar di Bogor Secara Daring
Tim Olimpiade Biologi Indonesia Incar Prestasi Terbaik di IBO Challenge Jepang
BRO. Pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat para peserta Olimpiade Biologi Internasional (IBO) 2020 yang seharusnya di gelar di Nagasaki, Jepang, tapi tetap digelar secara daring melalui video virtual di Hotel Harris Sentul, Bogor, Kamis (13/08/2020).
Bahkan, empat peserta Tim Olimpiade Biologi Indonesia selaku tuan rumah tetap bertekad untuk menjadi yang terbaik pada IBO Challenge 2020. “Junjunglah tinggi nilai integritas kalian dan angkatlah Indonesia menjadi negara maju sesuai tema pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 dan selamat bertanding. Tetap jaga kesehatan, tetap fit selalu,” pesan Koordinator Bidang Pendidikan Menengah, Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Sugeng Riyadi ke para peserta melalui video virtual di Hotel Harris Sentul, Bogor, pada Rabu (12/08/2020).
Informasi diperoleh menyebutkan, keempat peserta tersebut antara lain Ahmad Rizky, siswa SMAN 3 Malang Provinsi Jawa Timur; Farrel Alfaza Marsetyo, siswa MAN Insan Cendekia Serpon Provinsi Banten; Nathanael Tjandra, siswa SMAK Calvin DKI Jakarta; dan Joan Nadia, siswi SMAK IPEKA Tomang, DKI Jakarta.
Baca Juga: Jembatan Gantung Ciparempeng Sukajaya Bogor Memprihatinkan
Keempat peserta tersebut merupakan alumni Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2019 yang digelar di Manado, Sulawesi Utara. IBO Challenge 2020 dibuka secara resmi pada 7 Agustus 2020, dilanjutkan dengan diskusi tentang substansi soal serta penerjemahan soal ke bahasa masing-masing pada 8 hinga 10 Agustus 2020.
Pelaksanaan tes dibagi menjadi dua bagian yaitu tes praktikum pada 11 Agustus 2020 dan tes teori pada 12 Agustus 2020. Tes praktikum meliputi praktikum Fisiologi Hewan selama tiga jam dan praktikum Bioinformatik selama 1,5 jam. Sementara itu, tes teori mencakup dua set tes teori masing-masing selama tiga jam.
Sistem penilaian berdasarkan pada bobot yang sama antara tes praktikum dan tes teori. Pengumuman hasil akhir akan dilakukan pada 24 Agustus 2020. Di tengah pandemi COVID-19, waktu pelaksanaan tes diserahkan pada juri masing-masing negara peserta dengan lokasi tes menyesuaikan daerah peserta masing-masing.
Baca Juga: Akibat Pandemi Covid-19, Capaian Target PAD Kota Bogor Diprediksi Hanya 66 Persen
Ahmad Rizky menjalani tes di The Shalimar Boutique Hotel Malang; Farrel Alfaza Marsetyo di Hotel Best Westin Premier Solo; Joan Nadia yang berdomisili di Jakarta melaksanakan tes di Hotel Harris, Sentul, Bogor; dan Nathanael Tjandra yang sedang dalam kondisi sakit paru-paru melaksanakan tes di Rumah Sakit.
Joan Nadia, salah satu peserta IBO 2020 untuk menjunjung tinggi nilai integritas, sebelum melaksanakan tes, keempat peserta melakukan sumpah melalui zoom meeting disaksikan panitia dari Pusat Prestasi Nasional.
“Yang paling menyolok (terlihat) disini tentang integritas, karena dengan situasi yang online seperti ini, titik untuk terjadi kecurangan itu sangat banyak, sangat rawan kecurangan. Jadi kita disini belajar meskipun banyak peluang untuk curang tapi kita tetap berpegang pada integritas sebagai bangsa Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Media Perlu Menumbuhkan Rasa Percaya Diri pada Masa Pandemi Covid-19
Joan Nadia menambahkan, mengikuti lomba secara daring merupakan yang pertama. Joan bersyukur bisa mengikuti lomba dan telah melakukan persiapan melalui daring. “Kompetisi secara online ini hal yang baru buat saya, tapi saya bersyukur bisa mengalaminya,” katanya.
Ia menambahkan terkait dengan persiapan memang tidak mirip seperti kalau offline dengan baca materi dan jawab soal, yang berbeda adalah pelatihan yang diberikan oleh Tim Olimpiade Biologi Indonesia itu lewat zoom secara daring. “Pelatihan itu memberikan banyak pengetahuan baru buat saya, dan saya berusaha memahami materi itu dengan cepat,” ujar Joan Nadia.
Tim Pembina Olimpiade Biologi Indonesia yang berasal dari Institut Teknologi Bandung, Ahmad Faisal mengatakan para peserta IBO Challenge 2020 memiliki kesempatan untuk terlibat dalam International Group Project melalui proyek kolaborasi dengan siswa dari negara lain.
“Proyek kolaborasi ini untuk memecahkan permasalahan terkait empat topik yang disediakan yaitu: Infectious Diseases, Biodiversity and Oceans, Genome Editing, Evolution,” katanya.
Proyek kolaborasi ini bertujuan agar para siswa memiliki peluang berharga untuk membayangkan, berdiskusi, dan mengusulkan masa depan biologi bersama-sama ahli biologi muda di seluruh dunia. Selain dengan komunitas siswa peserta IBO, siswa juga mendapatkan umpan balik dari para profesional.***
Penulis: Hari YD
Editor: Azwar Lazuardy