Berita UtamaNews

Wisma Atlet Kemayoran Difungsikan Rumah Sakit Darurat Covid-19

Wabah Corona

BRO, Wisma Atlet yang berada di kawasan Kemayoran, Jakarta, direncanakan siap digunakan, besok (Senin, 23/3/2020), sebagai lokasi perawatan pasien Covid-19. Setidaknya ada empat gedung yang akan digunakan dengan kapasitas mencapai 2.500 tempat tidur.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono di Jakarta, Minggu (22/3/2020), mengungkapkan, empat gedung yang digunakan untuk operasional perawatan kasus Covid-19 akibat virus korona (corona) baru adalah menara satu, menara tiga, menara enam, dan menara tujuh. Setiap gedung terdiri atas 24 lantai dengan kapasitas masing-masing sekitar 650 unit.

Menurut Basuki, rata-rata kapasitas total 22.000. Semua (persiapan) sudah 100 persen tinggal instalasinya akan diatur. Semua peralatan sudah masuk dan portabel. Malam ini akan diadakan geladi resik dan besok (Senin, 23/3/2020) akan mulai dioperasionalkan.

Basuki menjelaskan, pada menara satu akan dimanfaatkan untuk operasional petugas dari gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 dan para relawan. Pada menara tiga akan digunakan sebagai operasional petugas medis, yakni dokter dan perawat.
Sementara, menara enam dan tujuh akan digunakan untuk perawatan pasien. Pemilihan letak menara ini dimaksudkan untuk mengatur arus pertemuan antara pasien dan petugas kesehatan.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menambahkan, pada menara enam dan tujuh akan disiapkan ruang isolasi, baik ruang isolasi lengkap dengan ruang ICU (unit perawatan intensif) maupun non-ICU. Seluruh ruangan akan dilengkapi dengan pendingin ruangan terstandar yang juga dimodifikasi dengan tekanan negatif.

”Sarana-sarana lain terus dilengkapi. Saat ini Wisma Atlet ini bisa menampung lebih kurang 2.500 tempat tidur yang tentunya diklasifikasi mana yang masuk ruang isolasi dan observasi,” ujar Panglima TNI.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan, Wisma Atlet ini akan digunakan sebagai perawatan pasien dengan gejala ringan, sementara pasien dengan kondisi berat tetap dirujuk ke rumah sakit.

Pasien yang akan dirawat di Wisma Atlet tetap harus dipantau terlebih dahulu lewat pemeriksaan di rumah sakit.
Menkes menuturkan, jadi rumah sakit akan pisahkan mana yang bisa dirawat di Wisma Atlet dan mana yang akan dirawat di rumah sakit.

Pada kesempatan itu Panglima TNI mengungkapkan, pemerintah kini telah menyiapkan lokasi lain untuk perawatan pasien Covid-19, yakni di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Di pulau ini nantinya akan dimanfaatkan sebagai lokasi observasi dan isolasi bagi pasien. Kini persiapan di lokasi tersebut telah mencapai 80 persen.

Di Pulau Galang, kata Panglima TNI, akan ada 400 tempat tidur untuk ruang isolasi dan 500 tempat tidur untuk observasi. Diharapkan bisa ditinjau Presiden dan siap digunakan pada 28 Maret (2020).

Sehingga, lanjutnya, selain Wisma Atlet dan Pulau Galang serta 132 rumah sakit rujukan yang ditunjuk pemerintah, TNI telah menyiapkan 109 rumah sakit yang berada di seluruh Indonesia. Sebagian rumah sakit sudah memiliki ruang isolasi dan sebagian masih dipersiapkan. Diperkirakan, setiap rumah sakit milik TNI ini bisa menampung 10-30 tempat tidur pasien Covid-19.

Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komisaris Jenderal Agus Andrianto mengatakan, 52 rumah sakit milik Polri juga siap digunakan untuk pelayanan masyarakat yang terindikasi tertular Covid-19. Adapun daya tampung seluruh rumah sakit ini sekitar 2.000 kamar.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan, pemerintah juga akan mendukung pengadaan obat-obatan, masker, dan alat pelindung diri yang dibutuhkan. ”Kami dari BUMN pastikan terus jaga pengadaan masker. Kita punya pabrik sendiri tetapi tidak cukup. Karena itu, kita minta dukungan swasta untuk memproduksi masker,” katanya.

Sementara itu, Ketua Tim Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo menyampaikan, seluruh sumber daya nasional harus dioptimalkan untuk mendukung langkah prioritas pemerintah dalam menanggulangi penularan Covid-19. Setiap daerah, termasuk daerah yang belum ditemukan kasus positif, diharapkan segera menyusun rencana aksi penanggulangan penyakit ini.

Doni yakin dengan bergotong royong, bahu-membahu, dan saling menolong semua bisa menangani masalah ini dengan baik.
“Hentikan segala polemik, termasuk yang berhubungan dengan status (lockdown). Yang kita butuhkan adalah kedisiplinan bagaimana bisa melakukan social distancing, jaga jarak, jangan berdekatan, dan dilarang berkumpul,” tegasnya.

Penulis: Adi Kurniawan
Editor : Adi Kurniawan

Show More

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button